Poles Strategi Menuju Vietnam
BOGOR – Dua pekan menjelang terjun di ajang 13th Women Volleyball Tournament, persiapan penggawa timnas voli putri makin serius. Mereka mematangkan kondisi fisik sekaligus strategi permainan. Sebab, ajang tersebut menjadi salah satu uji coba sebelum mereka berlaga di SEA Games 2017 pada Agustus nanti.
Menjalani TC di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, tim putri berfokus pada maintenance fisik dan simulasi. Pelatih tim putri Risco Herlambang menyebutkan, persiapan timnya saat ini sudah mencapai 95 persen. Tinggal membutuhkan sedikit polesan lagi, Risco optimistis anak asuhnya bisa tampil gemilang di turnamen yang berlangsung di Vietnam tersebut.
’’Saat ini latihan kami seimbang. Setelah mengembalikan kebugaran pemain lewat latihan fisik, kami juga sudah memompa lagi latihan teknik anak-anak. Latihan simulasi juga sudah dilakukan biar mereka terbiasa bermain secara tim,” katanya.
Untuk menghadapi ajang itu, Risco juga menyiapkan beberapa strategi. Kombinasi antara pemain senior dan junior bakal dia terapkan di turnamen tersebut. Tujuannya, setiap pemain bisa menambah jam terbang di kancah internasional.
Timnas akan menghadapi beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Iran, Australia, Tiongkok, dan Jepang. Risco pun menginginkan timnya bisa bertemu Vietnam dan Thailand karena keduanya bakal menjadi lawan berat Indonesia di SEA Games nanti.
Sementara itu, spiker timnas Aprilia Manganang mengungkapkan, dirinya sudah siap untuk berlaga di ajang uji coba tersebut. ’’Saya optimistis bisa maksimal di sana. Apalagi, saya sudah membawa Elektrik menjadi juara di Proliga selama tiga tahun berturutturut. Saya ingin membawa kemenangan itu kembali bersama timnas,” ucap pemain kelahiran 1992 itu. Perlu diketahui, tahun lalu, April meraih gelar best player di turnamen tersebut.
Disinggung mengenai kans di SEA Games, April menyebut Thailand bakal menjadi lawan yang tangguh. Sebab, pada SEA Games 2015, mereka mampu menyabet emas. Sementara itu, Indonesia hanya meraih perunggu.
’’ Thailand bermain sangat kompak. Mereka terbentuk sejak lama. Sebaliknya, kami saja baru dikumpulkan setelah Proliga,” katanya. ’’Tapi, kembali lagi, ini permainan tim. Untuk bisa menang, tidak bisa hanya mengandalkan satu-dua orang pemain,” lanjutnya. (tif/c17/ady)