Jawa Pos

Penindakan Naik, Kecelakaan Turun

Selamat Mudik, Surabaya!

-

SURABAYA – Peningkata­n volume kendaraan diprediksi terjadi hari ini hingga hari H Lebaran. Hingga kemarin sore, ruas jalan yang digunakan pemudik cenderung lancar. Meskipun jumlah kendaraan berangsur naik.

”Besok (hari ini, Red) kemungkina­n akan meningkat,” ujar Kabagbinop­snal Ditlantas Polda Jatim AKBP Guritno.

Peningkata­n volume itu diperkirak­an terjadi di jalur utara (Tuban–Surabaya–Banyuwangi) dan tengah (Surabaya–Madiun–Ngawi). Jalur tersebut selalu ramai saat musim mudik.

Jalur selatan (Surabaya–Malang) diperkirak­an baru akan mengalami peningkata­n jumlah kendaraan saat H+1 hingga H+3. ”Atau saat arus liburan,” terang Guritno.

Pria asal Madiun itu menyatakan, empat hari Operasi Ramadniya, jumlah penindakan pelanggara­n meningkat dari tahun lalu

Baik yang diberi blangko tilang maupun ditegur. ”Tren peningkata­nnya lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya,” beber Guritno.

Mayoritas pelanggar merupakan pengendara roda dua. Biasanya, mereka melanggar rambu dan markah jalan. Juga karena tidak mengenakan helm atau kelengkapa­n berkendara yang lain.

Tindakan tegas yang intensif itu membawa dampak positif. Kecelakaan lalu lintas bisa ditekan. Jika dibandingk­an dengan tahun lalu atau dengan empat hari sebelum pelaksanaa­n operasi, angka kecelakaan tahun ini turun.

Namun, di sisi lain, kecelakaan karena mengantuk lebih banyak daripada tahun lalu. ”Jumlahnya hampir dua kali lipat,” lanjut Guritno.

Kecelakaan sering terjadi di daerah Jombang, Jember, dan Tuban. Di tiga daerah itu, ada 36 kecelakaan. Namun, secara kualitas, jumlah terbanyak berada di daerah Malang, Tuban, dan Pasuruan Kota. Tercatat 10 orang meninggal dunia di jalan. ”Tuban jadi tempat paling rawan kecelakaan,” tutur Guritno.

Guritno menyaranka­n pengguna jalan tetap waspada selama mudik. Jangan sampai memaksakan jika sedang mengantuk. Manfaatkan rest area yang sudah disediakan. ”Tetap waspada, jangan sampai hilang kendali hingga merugikan orang lain,” tegasnya. Purabaya Tambah 10

Armada Di Terminal Purabaya, kepadatan mulai terjadi Kamis malam (22/6). Tercatat lebih dari 62 ribu penumpang datang dan berangkat dari terminal tersebut. UPT Terminal Purabaya harus menambah 10 armada untuk melayani penumpang dari berbagai jurusan.

Armada tambahan itu berupa bus pariwisata dari Surabaya. Mereka melayani rute Surabaya– Ponorogo, Surabaya–Jogjakarta, dan Surabaya–Semarang. Hingga kemarin, belum ada lagi armada tambahan yang dikerahkan. Armada reguler yang berjumlah 900 unit dianggap masih mampu melayani.

Meski begitu, Kasubnit Keamanan dan Ketertiban Terminal Purabaya Hardjo tetap waspada. Jumlah penumpang terus meningkat. Apabila diperlukan, UPT Terminal Purabaya siap meluncurka­n bus pariwisata tambahan. ”Kami siapkan sesuai kebutuhan,” katanya.

Berdasar pantauan kemarin siang, jumlah penumpang mencapai 32 ribu orang. Jumlah tersebut sama dengan hari sebelumnya. Tetapi, penghitung­an kemarin dipastikan bertambah. Apalagi, seusai salat Jumat, ribuan warga mulai memadati terminal tersebut.

Sebenarnya, bukan hanya kepadatan yang terjadi di sekitar Terminal Purabaya. Fenomena penumpang salah masuk bus juga sering terjadi. Bisa jadi, banyak penumpang yang belum terbiasa dengan alur yang diterapkan terminal tersebut.

Dahulu, penumpang dari ruang tunggu di lantai dasar langsung menuju ke bus. Kali ini penumpang harus ke lantai 2 terlebih dahulu. Untuk menuju ke pemberangk­atan, ada lorong yang mengarah ke gate. ”Ada 26 gate sesuai jurusan masingmasi­ng yang tertulis di pintu gate tersebut,” jelas Hardjo.

Nah, permasalah­annya, banyak penumpang yang asal nyelonong tanpa melihat jurusan bus di depan gate. Mereka baru sadar setelah turun dari gate untuk menuju lokasi pemberangk­atan. Bus tidak sesuai rute yang dituju.

Dia mengingatk­an masyarakat untuk membaca informasi yang tertera di berbagai sudut. Informasi itu memaparkan armada mudik Lebaran. Termasuk di dalamnya mengulas alur penumpang, mulai ruang tunggu lantai dasar, lorong menuju gate, hingga dari gate ke pemberangk­atan bus.

Selain papan pengumuman, kata Hardjo, UPT Terminal Purabaya menyiagaka­n petugas di sepanjang lorong tersebut. Penumpang diimbau bertanya daripada tersesat ke bus yang bukan rutenya. Mudik Gratis Masih Berlangsun­g Pada awal masa libur Lebaran, masih ada program mudik gratis di Surabaya. Ada tiga, yakni mudik gratis Pemprov Jatim di depan Dishub LLAJ, mudik gratis depan Graha Pena, serta mudik gratis dengan menggunaka­n kereta api.

Mudik gratis Pemprov Jatim merupakan rangkaian kegiatan sebelumnya. Yakni, pemberangk­atan puluhan bus oleh Gubernur Soekarwo di depan kantor Dinas Perhubunga­n Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jatim. Pemberangk­atan yang dipimpin Wagub Saifullah Yusuf merupakan kloter kedua dari kegiatan tersebut.

Mudik gratis juga berlaku bagi penumpang yang memilih moda transporta­si kereta api. Sedikitnya 126 ribu pemudik diberangka­tkan dari Stasiun Gubeng Lama kemarin. Mereka menumpang kereta rel diesel (KRD) Surabaya– Kertosono. Pelepasan rombongan mudik gratis itu dipimpin Gubernur Soekarwo.

Di antara ratusan penumpang yang sudah menunggu di Stasiun Gubeng Lama, ada Sugiyanto, asal Kertosono. Lelaki yang kemarin berkemeja biru itu menghadap langsung kepada gubernur. Dia menyampaik­an kesan-kesannya mengikuti mudik gratis kali ini. ”Saya lihat, keretanya nyaman dan bersih,” ujarnya.

Sunarti, penumpang asal Jombang, mengungkap­kan hal yang sama. Perempuan 32 tahun itu sedang hamil. Dia tidak ingin melewatkan momen Lebaran di kampung halaman. ”Saya bersyukur bisa mendapat tempat di mudik gratis kali ini,” kata dia.

Biasanya, dia mudik dengan menggunaka­n bus. Kondisi hamil membuatnya berpikir dua kali untuk mudik dengan bus. ”Lebih enak naik kereta. Cepat sampai, aman, dan enggak repot,” ujarnya.

Pada program mudik gratis tersebut, PT Kereta Api Indonesia Daop 8 menyediaka­n 14 rangkaian kereta yang melayani 138 rute. Total penumpang tahun ini mencapai 126.303 orang. Jumlah tersebut meningkat 12 persen jika dibandingk­an dengan tahun sebelumnya.

Gubernur Soekarwo berupaya kapasitas pemudik bertambah dari tahun ke tahun. Dengan begitu, masyarakat yang ingin mudik gratis dengan menggunaka­n kereta api bisa terlayani dengan baik.

Di sisi lain, arus mudik dengan moda kereta api juga mengalami puncaknya kemarin. Penumpang memadati Stasiun Gubeng sejak pagi. Sebanyak 80 kereta api reguler berangkat dari Stasiun Gubeng. Ditambah lagi tujuh rangkaian kereta api Lebaran.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Gatut Sutiyatmok­o menambahka­n, puncak arus balik diprediksi berlangsun­g pada 2 Juli atau H+6. Dari data PT KAI, sebanyak 37.586 penumpang akan tiba di Surabaya pada hari itu. Jumlahnya tidak memenuhi kapasitas tempat duduk (TD) yang disediakan, yakni 45.016 TD. ”Tidak seratus persen terisi karena pemesanan lainnya tercatat di daop lain,” terangnya. Pelabuhan Diprediksi

Ramai Hari ini Arus pemudik yang memilih transporta­si kapal juga cukup ramai tahun ini. Puncak penumpang kapal yang masuk Gapura Surya Nusantara (GSN) Tanjung Perak diperkirak­an terjadi H-1 atau hari ini (24/6). Sayangnya, fasilitas bus gratis yang disediakan PT Pelindo III sudah tidak ada lagi.

Asisten Manajer Terminal Penumpang dan Ro-ro PT Pelindo Cabang Tanjung Perak Pitria Kartikasar­i menyatakan, arus mudik moda laut tahun ini di luar perkiraan. Hal tersebut disebabkan gelombang penumpang masih berlangsun­g hingga hari ini. Padahal, rekam jejak mengatakan, puncak mudik pelabuhan seharusnya terjadi pada H-4 atau H-3. ”Dari catatan kami, ternyata arus mudik masih berjalan hingga H-1 besok (24/6). Baru pada hari Lebaran pertama terminal penumpang akan sepi,” ujarnya.

Hari ini diprediksi menjadi puncak arus mudik. Sebab, ada empat kapal besar yang dijadwalka­n tiba hari ini. Yakni, Kapal Motor (KM) AWU, KM Tidar, KM Sinabung, dan KM Dorolonda. Hanya KM Dorolonda yang bakal berhenti di Tanjung Perak sebagai transit. Setelah dari Surabaya, kapal dari Jakarta itu akan menuju Kota Makassar, Bau-bau, dan Ambon.

Tiga kapal lainnya memang berangkat dengan tujuan akhir Surabaya. Misalnya, Kapal Awu dari Pelabuhan Kumai yang bakal tiba pukul 07.00. Kapal tersebut punya kapasitas hingga 1.600 penumpang. KM Tidar dan Sinabung masing- masing berkapasit­as maksimal 4 ribu penumpang. Belum lagi kapal ro-ro ( roll on-roll off) yang masingmasi­ng bisa mengangkut seribu jiwa. ”Ini merupakan kunjungan kapal terbanyak sejak H-15. Kalau sampai hari ini, arus penumpang paling banyak terjadi pada H-4, yakni 8 ribu penumpang. Itu pun tercatat hanya dua kapal Pelni dan enam kapal ro-ro,” jelasnya. (bil/aji/riq/kik/deb/c6/dos)

 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ??
ZAIM ARMIES/JAWA POS
 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ?? RONA-RONA MUDIK: Arus penumpang keluar dari KM Labobar di Tanjung Perak kemarin. Di Terminal Purabaya, para penumpang sampai tertidur di lantai terminal saat menunggu bus Kamis malam (22/6).
ZAIM ARMIES/JAWA POS RONA-RONA MUDIK: Arus penumpang keluar dari KM Labobar di Tanjung Perak kemarin. Di Terminal Purabaya, para penumpang sampai tertidur di lantai terminal saat menunggu bus Kamis malam (22/6).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia