Emosi Pembunuh Busani Labil
Kemarin Rekonstruksi Peragakan 42 Adegan
SURABAYA – Polisi melangsungkan rekonstruksi pembunuhan Busani, pembantu rumah tangga yang dibacok berkali-kali di kawasan Kupang Indah beberapa pekan lalu. Total ada 42 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Selain itu, kemarin (23/6) polisi membeberkan sejumlah fakta baru yang didapat dari hasil rekonstruksi dan observasi kejiwaan pelaku, Solikhah Indah.
Rekonstruksi dimulai pukul 10.00 di TKP penemuan jenazah Busani, Jalan Kupang Indah XVII No 25. Sebanyak 20 polisi dari unit resmob mengawal jalannya rekonstruksi. Seorang polwan berperan sebagai korban.
Kasatreskim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, adegan yang paling menonjol terjadi di area dapur. Di sana Indah menghabisi nyawa Busani. ’’Lokasi pembacokan pertama ada di depan pintu dapur,’’ katanya.
Dalam adegan keenam hingga ke-14 itulah terjadi peristiwa berdarah. Busani yang mengizinkan Indah masuk lantas menutup pintu dapur. Sabit di sebelah wastafel langsung digenggam Indah dan diayunkan ke leher Busani. Setelah Busani terkapar, Indah menyeretnya ke teras belakang rumah. Di sana Indah menghujamkan sabit tersebut ke kepala Busani puluhan kali.
Indah yang tengah kalap kemudian keluar rumah dengan cara yang sama seperti dia masuk. Setelah menutup pintu pagar garasi, Indah sempat mampir ke teras depan untuk mengambil handphone Busani yang tergeletak di atas meja. Setelah mengunci gembok pintu pagar, Indah memasukkan handphone beserta kunci pagar ke tas kresek.
’’Kamu buang ke mana setelah keluar pagar ini?’’ tanya Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Ipda Bimasakti. Pelaku yang masih berusia 18 tahun itu hanya menunjuk ke arah tempat sampah. Matanya tampak sembap. Sesekali dia menangis sesenggukan. Dia menyesal. Adegan pembuangan barang-barang tersebut merupakan scene terakhir yang harus diperagakan Indah.
Rekonstruksi kemarin berakhir sekitar pukul 11.00. Polisi lantas menggulung garis polisi yang dibentangkan di sepanjang pertigaan di sekitar TKP. Indah tampak menunduk dengan rambut terurai yang menutupi wajahnya. Polisi lantas memasukkan Indah ke mobil Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, Shinto menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi hasil serangkaian tes dan observasi kejiwaan Indah. Hasilnya, Indah dinyatakan memiliki kondisi jiwa yang normal alias waras. Hanya, para psikolog yang meneliti kondisi kejiwaan perempuan itu mengungkapkan bahwa Indah memiliki tingkat emosi yang labil. ’’Dokter bilang kalau dia ini emosinya bisa meledak dan tak terkontrol seperti orang temperamental gitu,’’ jelasnya. (mir/c15/fal)