Kejar Penadah Motor Curian
Hasil Ungkap Selama Ramadan, 3C Menurun
SURABAYA – Peningkatan intensitas patroli kepolisian selama Ramadan berbuah positif. Berdasar hasil ungkap kejahatan jalanan Satreskrim Polrestabes Surabaya, jumlah tindak kejahatan cenderung menurun.
Dibandingkan tahun lalu, jumlah tindak kejahatan selama bulan puasa menurun hingga separo. Laporan kejadian dari masyarakat pun cenderung stagnan. ’’Sedikit nambahnya,’’ ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol M. Iqbal kemarin (23/6).
Di sisi lain, hasil ungkap tim reserse kriminal melonjak. Hampir 100 persen dari bulan biasa. ’’Ini kan membanggakan. Meski puasa, ungkap malah lebih ba- nyak,’’ tuturnya.
Salah satu yang menonjol adalah hasil ungkap Polsek Karang Pilang. Mereka berhasil mengungkap upaya pengiriman kendaraan bermotor hasil curian. Tidak tanggung-tanggung, sindikat itu bisa mengirim 8–12 motor ke Bima dalam seminggu. Sejak beroperasi Januari lalu, mereka diperkirakan mengirim lebih dari 400 motor hasil curian.
Meski begitu, PR polisi masih belum selesai. Praktik penadahan hasil kejahatan ditengarai melibatkan banyak pihak. Polisi pun terus melakukan pengejaran. Beberapa orang yang terindikasi terlibat sudah dimasukkan daftar pencarian orang (DPO) alias buron. ’’Tim sudah mendekat. Kami imbau agar menyerahkan diri saja,’’ tegasnya.
Iqbal mengungkapkan bahwa hasil tersebut tidak lepas dari strategi penanggulangan ke- amanan dan ketertiban masyarakat yang dilakukan kepolisian. Lewat operasi bersandi Surabaya Tertib Ramadan 2017 (Sutera), peran masyarakat dioptimalkan. Upaya preemtif dan preventif digiatkan. ’’Kami ingin masyarakat terus bisa terlibat dalam menjaga keamanan di lingkungan masingmasing,’’ katanya.
Selain itu, upaya penegakan hukum terus digalakkan. Hasil operasi selama 23 hari sesuai dengan ekspektasi. Menjelang hari raya, kejahatan cenderung terus menurun. Terutama kejahatan jalanan. ’’Ini kerja tim,’’ jelas pria dengan tiga melati di pundak itu.
Iqbal mengapresiasi kinerja tim reserse. Menurut dia, para buser sudah bekerja maksimal. Hal itu menjadi cerminan komitmen kepolisian untuk tegas kepada pelaku kriminal.
Meski angka kejahatan menurun, warga metropolis diimbau tetap waspada. Terutama masyarakat yang mudik. Saat meninggalkan rumah, jangan lupa memastikan semuanya dalam keadaan terkunci. ’’Anggota kami akan melakukan pengamanan ekstra saat musim mudik ini,’’ jelas lulusan Akpol 1991 itu.
Iqbal enggan menyebut daerah mana yang dianggap rawan. Sebagai penegak hukum, pihaknya tidak pernah mengidentifikasi suatu daerah menjadi daerah rawan. ’’Semua aman,’’ tegasnya. ’’Tetapi, masyarakat tetap harus waspada,’’ tambahnya. (aji/c15/fal)