Jawa Pos

Produk Stationary Nusantara

-

KEPULAUAN Indonesia yang beragam memberi inspirasi bagi Yulia Fajrin, Sela Dian Pratisna, dan Nurmaziyah Fuaidah. Para mahasiswa dari jurusan informatik­a program kekhususan multimedia fakultas teknik itu membuat produk stationary tentang Kepulauan Indonesia.

Ribuan pulau di Indonesia punya ragam adatistiad­at yang berbeda-beda. Saking banyaknya, masyarakat jadi kurang mengenal adat-istiadat daerah lain. ”Nah, kita beri informasi lewat

stationary,” ujar Yulia. Produk yang dimaksud Yulia beragam. Ada buku catatan mungil, tote bag, kalender, pin dari bahan akrilik, maupun wall decor. Dalam buku

notes misalnya. Yulia dan tim mengemas budaya Indonesia melalui gambar-gambar alat musik. Alat musik itu digambar sendiri bersama tim. ”Selain visual, bisa untuk edukasi,” katanya.

Salah satu alat musik yang ditampilka­n adalah sasando. Ada gambar sasando di setiap sudut lembar buku. Ada juga informasi atau keterangan tentang sasando. Disebutkan, sasando merupakan alat musik petik yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Konon, sasando digunakan masyarakat sejak abad ke-7. Warna buku menyesuaik­an dengan alat musik sehingga terlihat serasi.

Alat tulis dengan ciri khas Indonesia itu dipilih bukan tanpa alasan. Belum banyak produk atau

brand stationary dengan tema Indonesia. Yulia, Sela, dan Nurmaziyah memberi nama produknya For You Indonesia (FYI).

Produk-produk FYI ternyata sangat diminati. Dikemas secara rapi dan profesiona­l, produk stationary karya Yulia dan rekan-rekannya banyak dilirik ketika ditampilka­n dalam pameran. Mereka pun mendapat apresiasi. ”Ketika nanti di dunia kerja, company harus beda dengan yang lain,” tuturnya.

Keberagama­n budaya Indonesia memang harus dikenalkan secara lebih luas. Selain budaya, mereka menyajikan pattern-pattern bunga khas Nusantara. Aida, sapaan Nurmaziyah, menyatakan, Indonesia memiliki tiga bunga nasional. Yakni, melati, raflesia arnoldi, dan anggrek bulan. ”Banyak hal yang bisa dieksplora­si. Kami pilih ragam budaya yang belum banyak diketahui orang,” katanya.

Yang tidak kalah menarik adalah pin akrilik bergambar ikat kepala. Ada banyak jenis ikat kepala khas Indonesia. Salah satunya liskol. Itu adalah ikat kepala yang kerap digunakan pemuda atau remaja Jakarta (abang Jakarta). Liskol digunakan bersamaan dengan beberapa peranti. Jas berkerah model baju Tiongkok lokcan, tutup kepala liskol, hiasan kuku macan, arloji gantung, dan pisau raut. (puj/c6/nda)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia