Jawa Pos

Malaysia Kepincut Kopiah Gresik

Bukan hanya industri makanan yang berjaya selama Ramadan. kopiah Gresik pun sukses meraup untung.

-

Home industry

GRESIK sudah lama dikenal sebagai daerah perajin kopiah. Kopiah Gresik merambah berbagai wilayah di Nusantara. Salah satu produksi kopiah yang dikenal adalah songkok Awing. Awing merupakan produksi kopiah yang kali pertama memperkena­lkan songkok tanpa kertas. Bahan pelapis seluruhnya terbuat dari beludru. Bahan itu diimpor langsung dari Amerika dan Korea Selatan. ’’Memang kami yang jadi pelopor songkok tanpa kertas,” kata Kepala Produksi Perusahaan Kopiah Awing Suraji kemarin (23/6).

Selama Ramadan, order meningkat pesat. Bahkan, menjelang Lebaran, produksi meningkat hingga 30 persen. Per hari, Awing biasanya membuat 500–600 songkok. Nah, menjelang Lebaran, produksi meningkat menjadi 750 kopiah per hari. ’’Banyak pesanan dari luar pulau,” ujar Suraji. Di antaranya, kopiah dikirim ke Makassar, Aceh, Pontianak, dan NTB.

Produk kopiah Awing, bahkan, merambah luar negeri. Negeri jiran Malaysia paling sering pesan selama Ramadan. Negara lain yang menjadi pangsa pasar adalah Singapura dan Brunai Darussalam.

Perusahaan kopiah itu berdiri pada 1986. Pendirinya bernama Anwar Ilyas. Menurut Suraji, produksi kopiah harus terus berinovasi. Itulah yang membuat songkok Awing mendapatka­n tempat di hati masyarakat.

Tidak heran, sampai sekarang pihaknya memiliki lebih dari 40 varian kopiah. Salah satu varian adalah songkok berventila­si yang lebih dikenal dengan sebutan songkok AC. Sering juga disebut songkok polos.

Suraji menambahka­n, dari seluruh variasi, songkok AC paling diminati pelanggan. Memakai songkok berventila­si, kulit kepala terasa sejuk. ’’ Lewat ventilasi yang kami bikin di ujung songkok, angin bisa masuk. Jadi, rambut dan kepala tidak kepanasan,” jelasnya.

Dia menceritak­an, sebutan songkok AC itu diberikan menteri penerangan era Presiden Soeharto, yaitu Harmoko. Suraji menuturkan, Harmoko juga suka memakai songkok Awing. ’’Saat dia masih aktif menjabat, sering pesan langsung kepada kami,” tuturnya.

Ada juga varian dengan sebutan Cheng Ho. Varian ini ditandai dengan motif bordir yang melingkar serta bagian ujung bulat. Mirip topi kebesaran yang dipakai Laksamana Cheng Ho. Varian lainnya berupa songkok gaul. Di bagian songkok ada motif bergambar tokoh-tokoh kartun seperti Naruto. Ada juga gambar mobil balap. Nah, produksi yang ini banyak diminati kalangan anakanak. ’’Inovasi adalah kunci kami untuk terus maju,” ujar pria murah senyum itu.

Kini Awing tidak hanya sukses. Dengan berbagai inovasi tersebut, songkok perusahaan banyak diminati tokoh-tokoh nasional. Salah satunya, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Semasa menjabat, SBY pernah menjadi pelanggan songkok buatan Gresik itu. Songkok tersebut dipakai untuk berbagai kegiatan resmi kenegaraan. ’’Pejabat staf rumah tangga kepresiden­an datang langsung mengambil pesanan sang presiden saat itu,” tutur Suraji.

Layaknya industri rumahan, pusat produksi songkok Awing dilakukan di sebuah rumah dua lantai di gang sempit Jalan KH Kholil, Dusun Blandongan, Kelurahan Pekelingan. Di rumah tersebut, setiap hari ada 15 pekerja yang memproduks­i songkok. (umar wirahadi/c25/oni)

 ?? UMAR WIRAHADI/JAWA POS ?? INDUSTRI RUMAHAN: Pekerja sedang membuat kopiah di tempat produksi di Jalan KH Kholil, Blandongan, Gresik.
UMAR WIRAHADI/JAWA POS INDUSTRI RUMAHAN: Pekerja sedang membuat kopiah di tempat produksi di Jalan KH Kholil, Blandongan, Gresik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia