Jawa Pos

Tambah Jam Operasiona­l, Cari Petugas Bantuan

Selama tiga hari tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Sidoarjo akan ikut menikmati musim libur Lebaran. Tak ada aktivitas pengolahan sampah. Konsekuens­inya sangat besar.

-

SINAR matahari masih terasa hangat-hangat kuku saat kesibukan mulai terlihat di TPST Kelurahan Taman, Sidoarjo. Lima belas gerobak penuh sampah berjejer di depan TPST. Lokasinya persis di depan kantor Kelurahan Taman. Mereka menunggu giliran untuk masuk TPST.

Deru kasar mesin konveyor terdengar di dalam bangunan seluas 1,8 hektare tersebut. Fungsinya adalah mengangkut sampah-sampah dari gerobak sebelum dipilah. Jumlah sampah yang masuk mencapai 60 ton per hari. Para operator TPST tampak bekerja dengan cepat. Mereka harus menuntaska­n pengolahan sampah sebelum libur Lebaran.

Adanya libur panjang Lebaran itu dipastikan bakal berpengaru­h terhadap pelayanan pengambila­n, pemilahan, dan pengolahan sampah. Sampah sudah tentu akan membeludak saat TPST kembali buka. Langkah preventif telah diambil dengan pemberitah­uan penghentia­n pelayanan. Diharapkan warga bisa meminimalk­an volume sampah.

Semua TPST di Kota Delta memang akan libur tiga hari. Mulai Sabtu (24/6) sampai Senin (25/6). Biasanya, setiap TPST mampu mengolah sampah hingga tuntas setiap hari. Di antaranya, TPST Banjarbend­o, TPST Taman, dan TPST Lingkar Timur. Satu hari saja TPST tak beraktivit­as, sampah pasti menumpuk.

Kondisi tersebut disadari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) M. Bahrul Amig. Dia menyatakan sudah mengantisi­pasi dengan surat pemberitah­uan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam membuang sampah karena TPST akan tutup. ”Kami ajak untuk ikut mereduksi volume sampah di level rumah tangga. Jadi, jangan asal produksi sampah,” kata Amig kemarin (23/6).

Arus mudik keluar Sidoarjo yang besar juga diprediksi akan sedikit mengurangi kegiatan rumah tangga. Termasuk volume sampahnya. Meski begitu, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sampah yang justru membeludak adalah jenis sampah mal dan rumah makan. ”Banyak orang pasti makan-makan di luar. Nah, itu kadang kami kewalahan,” ujarnya.

Setelah libur TPST berakhir, Amig sudah membuat kebijakan pelayanan ekstra. ”Jam operasiona­l akan ditambah. Kalau masih kurang, kami cari petugas bantuan,” tutur Amig. Dia mengaku harus berlaku tegas dan sedikit tega. Sebab, pengambila­n sampah juga bergiliran. Jadi, buat warga yang tidak mau sampahnya menumpuk dan bau, ayo ikut mereduksi sampah di rumah masing-masing. (via/c10/pri)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? BERBURU LAGI: Seorang pengepul sampah dari rumah warga menarik gerobak sampah dengan sepeda motor di TPST Kelurahan Taman.
BOY SLAMET/JAWA POS BERBURU LAGI: Seorang pengepul sampah dari rumah warga menarik gerobak sampah dengan sepeda motor di TPST Kelurahan Taman.
 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? DIDAUR ULANG: Rimba Maliki, 23, mengemas sampah plastik di TPST Kelurahan Taman.
BOY SLAMET/JAWA POS DIDAUR ULANG: Rimba Maliki, 23, mengemas sampah plastik di TPST Kelurahan Taman.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia