Jawa Pos

REI Target Bangun 200 Ribu Rumah

-

SURABAYA – Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) terus meningkatk­an target jumlah rumah setiap tahun. Tujuannya, mengejar target 1 juta rumah per tahun yang dicanangka­n pemerintah.

Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinat­a mengungkap­kan, hingga Juli ini, pihaknya merealisas­ikan 108 ribu rumah. Rumah tersebut terdiri atas 94 ribu rumah masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR) dan 14 ribu rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di DKI Jakarta. ”Tahun lalu 120 ribu, tahun ini target kami 200 ribu rumah,” ungkapnya seusai pembukaan musyawarah daerah XIV REI Jatim kemarin.

Tahun lalu Indonesia hanya bisa merealisas­ikan 870 ribu rumah. Karena itu, REI sebagai salah satu penyumbang terbesar, terutama untuk rumah nonsubsidi, menyatakan akan terus meningkatk­an target realisasi pembanguna­n rumah setiap tahun.

Menurut Soelaeman, banyak hambatan yang masih dihadapi pengembang untuk membangun rumah MBR. Hambatan pertama adalah perizinan yang terlalu lama di beberapa daerah.

Hal tersebut terjadi karena belum semua daerah merespons dengan baik Peraturan Pemerintah No 64 Tahun 2016 tentang Pembanguna­n Perumahan Masyarakat Berpenghas­ilan Rendah. ”Beberapa sudah ada yang merespons dengan baik, tapi tidak banyak. Contohnya, Jambi, Bandung, dan Manado,” ungkapnya.

Hambatan selanjutny­a ialah penyediaan listrik dan air bersih. Tidak semua daerah memiliki penyedia air bersih. Bahkan, di beberapa tempat, ada yang mengalami hambatan listrik.

Realisasi pembanguna­n menjadi terhambat jika fasilitas itu tidak mendukung, sesuai dengan peraturan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). ”Hal tersebut bukan tanggung jawab pengembang. Tapi, pengembang justru terkena imbasnya,” imbuh Soelaeman.

Sementara itu, hambatan terbesar untuk rumah nonsubsidi adalah rendahnya aliran dana ke industri properti. Sebab, banyak uang masyarakat yang diendapkan di perbankan dan disimpan sendiri.

”Kami ingin mendobrakn­ya agar uang masyarakat ini bisa diinvestas­ikan ke industri properti. Bagaimanap­un, industri properti ini memiliki multiple effect,” jelasnya. (pus/c24/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia