Jawa Pos

Kemarau, Debit Brantas Turun 1,5 Meter

-

BLITAR – Kemarau tahun ini berdampak pada turun drastisnya ketinggian aliran Sungai Brantas. Dari pantauan koran ini kemarin, penurunan debit aliran air sungai mencapai 1,5 meter.

Penurunan 1,5 meter itu terlihat pada ketinggian air di dermaga penyeberan­gan perahu tambangan antara Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, dan Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Tulungagun­g.

Penurunan debit air tersebut berdampak semakin dangkalnya kedalaman Sungai Brantas, terutama di lokasi yang dilalui perahu tambangan.

Namun, pengelola tambangan yang dibangun Dinas Perhubunga­n (Dishub) Provinsi Jawa Timur itu sudah melakukan antisipasi pada awal musim kemarau lalu. ’’Pascamusim penghujan sekitar Juli lalu, pemilik tambangan langsung mengerahka­n alat berat untuk mengeruk bagian pinggir dan dalam sungai,’’ jelas Ahmad Solikin, salah seorang penarik tambang.

Berdasar pengalaman tahuntahun lalu, lanjut dia, ketika bagian dalam sungai tidak dikeruk, kelancaran perahu tambangan terganggu. Yakni, bagian dasar perahu akan karam. Karena itu, saat muatan ramai dan karam, bagian bawah perahu rawan rusak.

’’Kalau tidak dikeruk, pasti karam. Apalagi muatan sangat ramai yang membuat beban perahu lebih berat. Jadi bahaya rusak bagian bawah perahu,’’ tegasnya.

Dua tahun lalu, karena terlambat mengeruk bagian dasar sungai, operasiper­ahutambang­anberhenti­hingga seminggu. (ady/ziz/c19/diq)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia