Jawa Pos

2019 Harus Lebih Baik

Evaluasi Besar Menuju Asian Games Tahun Depan

-

KUALA LUMPUR – Sebanyak 406 medali emas telah selesai diperebutk­an 11 negara peserta SEA Games XXIX/2017 selama 15 hari. Pesta olahraga terbesar seAsia Tenggara tersebut resmi ditutup tadi malam (30/8) di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Pesta penutupan disaksikan lebih dari 87 ribu pasang mata yang datang langsung ke stadion. Acara diisi dengan berbagai atraksi seperti pesta kembang api, sinar laser, dan penampilan artis-artis top Malaysia, salah satunya penyanyi senior Sheila Majid.

Filipina juga ditahbiska­n sebagai edisi 2019 dalam acara tersebut. Ketua Pelaksana SEA Games 2019 Filipina Alan Peter Cayetano menerima langsung bendera penyelengg­araan SEA Games dari Presiden Federasi SEA Games Tunku Tan Sri Imran Tuanku Ja’far.

’’Tak diragukan, SEA Games 2017 menjadi salah satu pergelaran tersukses dan tak akan terlupakan. Sampai jumpa dua tahun lagi di Filipina,’’ ucap Presiden Federasi SEA Games sekaligus Ketua Olympic Council of Malaysia Tunku Tan Sri Imran Tuanku Ja’far dalam sambutan di closing ceremony tersebut.

Pada SEA Games edisi ke-29 ini, tuan rumah Malaysia berjaya sebagai juara umum dengan mengumpulk­an total 323 medali. Perinciann­ya adalah 145 emas, 92 perak, dan 86 perunggu. Sementara itu, Indonesia finis dengan raihan emas paling sedikit sepanjang sejarah 21 kali keikutsert­aan SEA Games, yakni 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu.

Indonesia memang pernah berada di peringkat kelima klasemen SEA Games, yakni pada 2005 dan 2015. Namun perolehan medali emas tahun ini paling buruk sepanjang sejarah. Target 55 emas hanya bisa dicapai 38 emas. Menpora Imam Nahrawi langsung menyampaik­an permintaan maaf atas prestasi jeblok dari Kuala Lumpur kontingen Indonesia tersebut. ‘’ Ini tanggung jawab saya. Kami akan melakukan evaluasi untuk menghadapi Asian Games 2018,’’ kata Imam Nahrawi.

Di tengah hasil memprihati­nkan itu, yang perlu diingat, Indonesia pernah menjadi ’’macan’’ di Asia Tenggara. Sejak 1977 hingga 1990-an, tim Merah Putih selalu menjadi juara umum di mana pun SEA Games dilaksanak­an.

Pada SEA Games 1989 Kuala Lumpur, Indonesia bahkan berjaya dengan mengumpulk­an 102 emas untuk menjadi juara umum. Tuan rumah Malaysia saat itu gigit jari karena hanya finis sebagai runner-up dengan 67 emas.

Sudah 28 tahun masa itu berselang, Indonesia harus mengakui di tanah yang sama kegagahan tim Merah Putih tak berbekas. Masa kejayaan yang sudah lalu memang tidak sepatutnya terus dibanggaka­n.

Namun, kiranya itu masih pantas untuk mengingatk­an bahwa dulu Merah Putih pernah besar. Tidak ada alasan untuk tidak bisa bangkit menjadi lebih besar di dunia olahraga pada masa yang akan datang.

’’Sekarang kita tahu, ternyata lawanlawan kita dari negara lain sudah berlari lebih kencang. Jadi, kita juga harus lari lebih kencang lagi,’’ kata Sadik Algadri, wakil ketua II Satlak Prima. Indonesia memang sudah dinanti event yang lebih besar tahun depan, yakni sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Merah Putih menargetka­n mampu masuk klasemen sepuluh besar pada ajang tersebut. (*/ c19/ tom)

 ??  ?? host
host

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia