Buka Crisis Center Khusus Korban FT
SIDOARJO – Korban penipuan First Travel (FT) Cabang Sidoarjo bisa sedikit bernapas lega. Mulai kemarin (30/8), polisi resmi membuka crisis center untuk mendengarkan keluhan mereka. Selanjutnya, pengaduan itu dikomunikasikan dengan Bareskrim Polri.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji menyatakan, pembukaan pelayanan terpusat tersebut mendapat respons bagus. Jumlah korban yang datang ke mapolresta cukup banyak pada hari pertama. ”Sejauh ini, ada 24 orang yang melapor,” ujarnya.
Menurut dia, adanya crisis center bertujuan mewadahi keluhan calon jamaah umrah yang gagal berangkat ke Tanah Suci. Mereka tidak lagi perlu bingung ketika hendak mengadu. ”Buka 24 jam dengan dijaga dua personel yang bergiliran,” jelasnya.
Himawan menuturkan, crisis center itu dikhususkan bagi para korban FT. Personel yang berjaga hanya akan melayani calon jamaah umrah. Berbeda dengan pelayanan sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) yang menampung semua aduan masyarakat. ”Dibuat terpisah, posko tersebut hanya berkaitan dengan permasalahan First Travel,” terangnya.
Berdasar informasi awal, jumlah korban FT Cabang Sidoarjo mencapai 2.502 orang. Kebenaran data itu akan diselidiki. ”Kami maksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan perlindungan hukum,” imbuhnya.
Menanggapi pengakuan korban penipuan yang tidak memiliki kuitansi pembayaran kepada pihak FT, Himawan meminta personelnya melakukan kajian lebih dalam. Sebab, keberadaan alat bukti sangat diperlukan dalam penanganan perkara hukum. ”Unsur pelaporan tetap diutamakan. Nanti dianalisis memenuhi atau tidak,” ucapnya.
Dia menambahkan, data para korban yang didapat bakal diko- ordinasikan dengan Bareskrim Polri. Tujuannya, memastikan apakah pengaduan tersebut pernah diajukan atau belum. Jadi, tidak terjadi duplikasi laporan. ”Jangan sampai terjadi salah persepsi data jamaah yang menjadi korban penipuan,” tegasnya. (edi/c16/ai)