Diawali Dongeng, lalu Menggambar
Pendidikan cinta lingkungan pada anak usia dini bisa diajarkan dengan beragam cara. Misalnya, melalui games, dongeng, menggambar, hingga praktik langsung.
SRI MULYANI, guru Rainbow Star Preschool & Kindergarten, mengawali kelas preschool dengan menunjukkan buku cerita kambing dan pohon. ’’Ini hewan apa?’’ tanyanya kepada 11 anak didik sambil menunjuk gambar kambing kemarin (30/8).
’’Kambing,’’ teriak anak-anak dengan kencang. Perempuan yang akrab disapa Lia itu lantas melanjutkan pertanyaannya. ’’Makannya apa?’’ kata Lia. Semua menyebut rumput. Selain gambar kambing, terdapat pohon besar. Pohon itu merupakan tempat kambing tersebut berteduh. Lia pun menunjukkan gambar itu sambil bertanya, ’’Ini apa anak-anak?’’.
Anak didiknya kompak menjawab pohon. ’’Siapa yang di rumahnya punya pohon?’’ lanjut Lia. Semua anak berusia 3–4 tahun itu pun mengangkat tangan. Tanda di rumah mereka ada pohon.
Itulah salah satu cara Lia menjelaskan materi lingkungan kepada anak didiknya. Yakni, mendongeng sambil membawa buku cerita bergambar. Setelah bercerita, dia mengajak anak didiknya untuk menggambar bersama. Yang mereka gambar adalah pohon.
Lia mengajak satu per satu anak didiknya untuk mengucapkan, ’’ Miss, i want a paper (Bu, saya ingin kertas, Red)’’. Dia lantas menimpali dengan menanyakan nama mereka. Tentu dengan menggunakan bahasa Inggris. Nama yang diucapkan anak didiknya ditulis di kertas. Dengan begitu, kertas gambar mereka tidak tertukar.
Kemudian, kertas tersebut dikembalikan ke anak-anak. Lia kemudian meminta mereka untuk mengucapkan terima kasih dengan menggunakan bahasa Inggris.
Saat sudah mendapat kertas, Lia baru membimbing mereka dengan menempelkan telapak tangan ke cat air. Setelah itu, telapak tangan ditempelkan di bagian atas kertas yang sudah bergambar batang pohon. Jadilah cap telapak tangan. Cap telapak tangan itu menjadi daun dari pohon yang sudah jadi. Setelah itu, anak-anak diminta menempel gambar daun ke cap tangan tersebut dengan menggunakan lem.
Dari kegiatan tersebut, kata Lia, anak didiknya bisa belajar banyak hal. Mulai mengenal bagian pohon, warna, hingga kreativitas. ’’Selain itu, kami biasanya bawa buah dan sayur ke kelas,’’ katanya. (uzi/c15/ai)