Jawa Pos

Hoax Serang Minuman Energi

-

ANCAMAN keselamata­n dan kesehatan menjadi bahan hoax yang cukup yahuud. Terutama jika mencatut lembaga sekelas IIkatan Dokter Indonesia (IDI). Meski itu lawas dan mengulang, tetap saja ada yang menjadi korban. Parahnya, kalangan akademis yang dikenal sangat logis ikut termakan oleh penyebaran berita palsu tersebut.

Contohnya hoax tentang wabah pengerasan otak (kanker otak), diabetes, dan pengerasan sumsum tulang belakang. Menurut pesan itu, wabah disebabkan aspartame. Zat yang dikenal dengan sebutan pemanis buatan tersebut banyak dikandung dalam minuman berenergi. Agar lebih meyakinkan, informasi itu ditulis bersumber dari IDI.

Pembuat hoax juga menulis 19 daftar minuman berenergi yang dianggap berbahaya dan memicu kanker. Ada yang dalam kemasan sachet, ada juga yang kaleng. Sejumlah nama rumah sakit terkenal dan dokter bergelar profesor ikut disebutkan sebagai sumber. Tak lupa, di akhir pesan tertulis permintaan agar menyebarka­n pesan tersebut sebagai bentuk menyayangi keluarga.

Pesan tentang bahaya aspartame sebenarnya sudah muncul lama. Kabar itu terus dimodifika­si hingga sekarang. Format terbarunya adalah menyebutka­n produkprod­uk minuman. Terang saja, masyarakat dibuat kalang kabut. Sebab, merekalah yang selama ini banyak mengonsums­i.

Direktur Akademi Gizi Surabaya Andriyanto memastikan bahwa informasi itu tidak benar. Menurut dia, aspartame merupakan pemanis buatan yang masih bisa diperboleh­kan dalam dosis tertentu. ”Asal tidak berlebihan, asal tidak setiap hari, tidak apa- apa,” jelasnya.

IDI juga memberikan bantahan atas pesan yang disebar dengan mencatut lembaganya. Lewat siaran pers, IDI menyatakan tidak pernah mengeluark­an pernyataan secara lisan maupun tertulis tentang bahaya aspartame. ”Sikap pernyataan yang dikeluarka­n secara resmi oleh organisasi selalu dikeluarka­n secara tertulis dengan menggunaka­n kop resmi organisasi dan ditandatan­gani Ketum dan Sekjen,” tulis IDI.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui sentra informasi keracunan juga memberikan tanggapan atas kabar tersebut. Menurut BPOM, penggunaan aspartame masih diizinkan dalam kadar batas tertentu. Itu didasarkan pada Suratat Keputusan Kepala Badan POMM No H.K.00.05.5.1.4547 tentang ng Persyarata­n Penggunaan Bahann Tambahan Pangan Pemanis Buaatan dalam Produk Pangan.

Inti surat itu, aspartame dapatat digunakan secara aman dann tidak bermasalah bila sesuai ai takaran yang diperboleh­kan.n. Untuk kategori minuman berrkarbon­asi dan nonkarbona­si, i, batas maksimum penggunaan­nya ya adalah 600 mg/kg.

Meski itu kabar lawas, masihh saja ada yang termakan berita ta palsu. Lebih parah lagi, masihh saja ada yang terus menyebarka­nn meski tidak bisa memastikan­n kebenaran informasi tersebut.t. (lyn/gun/eko/c10/fat)

 ??  ??
 ??  ?? FAKTA Aspartame yang terkandung­te dalam minuman berenergi aman dikonsumsi dalam dosis yang aman. Tidak berlebihan dan tidak setiap hari.
FAKTA Aspartame yang terkandung­te dalam minuman berenergi aman dikonsumsi dalam dosis yang aman. Tidak berlebihan dan tidak setiap hari.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia