Jawa Pos

Tipis Harapan Terima Santunan

Ninda, Jamaah Haji Korban Tragedi Crane Asal Kalbar

-

PONTIANAK – Dua kali musim haji berlalu pascatrage­di 2015 di kompleks Masjidilha­ram, Arninda Idris Usman asal Kalimantan Barat belum bisa melupakan insiden itu. Apalagi, saat musibah tersebut terjadi, dia menjadi korban luka.

Kendati mengalami patah tulang dalam petaka tersebut, Arninda tidak bisa berharap banyak akan mendapat santunan dari pemerintah Saudi. ’’ Dengerdeng­er sih, nama Ninda (sapaan Arninda, Red) enggak masuk daftar korban crane,’’ tuturnya kepada Rakyat Kalbar.

Menurut dia, bisa jadi dirinya tidak masuk daftar penerima santunan karena tidak langsung dirawat di rumah sakit setelah tragedi terjadi. ’’Kejadianny­a, Ninda kan kena reruntuhan besi di tangan. Karena berdarah dan bengkak, Ninda basuh pake air zamzam dan diikat dengan menggunaka­n slayer rombongan,’’ ujar Ninda.

Saat itu dia sempat menunaikan salat Magrib. Setelah itu, barulah dia keluar Masjidilha­ram mencari bus. ’’ Ternyata enggak dapat. Jadi, jalan kaki dari Masjidilha­ram ke terminal. Sampai sana barulah ketemu ambulans Arab. Nah, di situ Ninda diobati, langsung pulang ke hotel,’’ tutur jamaah kloter 14 BTH 2015 itu.

Ninda mengalami kehilangan besar selain insiden yang menimpanya. Abang kandungnya, almarhum Adryansyah Idris Usman, meninggal dunia dalam tragedi Mina pada tahun yang sama.

Bukan hanya Ninda yang menantinan­ti informasi terbaru soal santunan korban crane. Harapan itu muncul setelah tersiar kabar pencairan santunan bagi jamaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi jatuhnya crane di kompleks Masjidilha­ram selesai dilakukan pemerintah Arab Saudi. Bahkan, uang santunan tersebut siap diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada para korban.

Dilansir dari situs Kemenag, kepastian selesainya pencairan santunan kepada korban crane itu disampaika­n Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel saat memberikan sambutan pada Malam Ta’aruf Petugas Haji 1438H/2017 M di Makkah.

Agus mengatakan telah menerima nota diplomatik yang sifatnya sangat segera pada Senin sore (28/8). Surat tersebut menyatakan, tim verifikasi pemerintah Arab Saudi telah selesai melakukan tugasnya untuk menentukan siapa saja jamaah haji yang mendapat santunan dari Raja Salman Abdulaziz Al Saud.

’’Karena sifatnya sangat segera, kita akan lakukan sangat segera juga,’’ tutur Agus pada Senin malam (28/8). Surat tersebut juga mencantumk­an daftar nama jamaah haji yang mendapat dana santunan.

Penyelengg­araan ibadah haji 1436 H/2015 memang diwarnai musibah jatuhnya crane di Masjidilha­ram pada Jumat, 11 September 2015. Tercatat sejumlah jamaah wafat dan mengalami luka dalam musibah itu, termasuk jamaah Indonesia. Seiring dengan peristiwa tersebut, pemerintah Arab Saudi menginform­asikan bahwa pihaknya akan memberikan santunan.

Korban meninggal dan korban cacat bakal menerima santunan SAR 1 juta (sekitar Rp 3,5 miliar). Korban luka berat dan luka ringan akan mendapat santunan SAR 500 ribu (sekitar Rp 1,75 miliar). ’’Nama tersebut keluar berdasar verifikasi, tes DNA, dan proses lain yang dilakukan pemerintah Arab Saudi,’’ terang Agus. (rizka/iqbal/c4/ami)

 ??  ?? crane KORBAN TRAGEDI CRANE: Jamaah asal Kalbar kloter BTH 14 Arninda Idris Usman setelah tragedi crane 2015. DOK. RAKYAT KALBAR/JPG
crane KORBAN TRAGEDI CRANE: Jamaah asal Kalbar kloter BTH 14 Arninda Idris Usman setelah tragedi crane 2015. DOK. RAKYAT KALBAR/JPG

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia