JLLB Tersambung Tahun Depan
Siapkan Rp 160 Miliar untuk 251 Bidang
SURABAYA – Pemkot mengapresiasi langkah pengembang yang telah membangun jalan lingkar luar barat ( JLLB). Tahun depan jalan yang dikerjakan PT Ciputra Development itu tersambung dengan jalan yang dibangun pemkot.
Tahun ini pemkot bakal membayar Rp 160 miliar untuk pengadaan lahan di Sememi. Ada 251 bidang yang dibayar. Setelah dibongkar, jalan yang dibangun akan terkoneksi dengan Jalan Raya Sememi.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Ganjar Siswo Pramono yakin pengadaan seluruh lahan tuntas tahun ini. ’’Bisa lah. Nanti Sememi dulu yang dikerjakan,” ujar mantan Kabid Perancangan dan Pemanfaatan DPUBMP Surabaya tersebut.
Di sisi selatan jalan yang bakal dibangun pemkot, sudah ada dua bidang JLLB yang terbangun. Masing-masing sepanjang 500 meter dan 700 meter milik PT Ciputra Development. Salah satu pengembang terbesar di Surabaya itu akan mengerjakan 700 meter lagi untuk merealisasikan jalan sepanjang 19,8 kilometer.
Pada Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (RPPAS) 2018, DPUBMP memiliki anggaran Rp 795 miliar. Sebanyak Rp 192 miliar digunakan untuk pembangunan jalan dan jembatan. Targetnya, DPUBMP membangun jalan dengan luas 29.260 meter persegi.
Lantas, berapa anggaran untuk menyambung JLLB? Ganjar belum mengeta huinya. Anggaran tersebut belum masuk pembahasan detail. ”Bergantung bappeko (badan perencanaan pembangunan kota, Red) nanti memberi kita anggaran berapa,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bappeko Agus Iman Sonhaji menjelaskan, anggaran tersebut masih digodok di Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018. Perinciannya dibahas pada Rancangan APBD 2018. ”November baru kelihatan,” ujarnya.
JLLB bakal dikerjakan secara multiyear (tahun jamak). Seluruh jalan tersambung pada 2019. Agar tidak molor, pemkot mendorong para pengembang untuk merealisasikan komitmen pembangunan. Selain Ciputra, masih ada sejumlah pengembang lain yang kebagian menggarap jalan yang memanjang dari Pelabuhan Teluk Lamong hingga tol Surabaya–Mojokerto (Sumo) tersebut.
Di sisi timur Surabaya, pembangunan JLLT juga mulai berprogres. Namun, anggaran pengerjaannya belum masuk perencanaan 2018. Pemkot masih membebaskan ratusan lahan di Tanah Kali Kedinding, Wonorejo, dan Medokan Ayu.
Agus menilai JLLB lebih berdampak bagi pengembangan Surabaya ketimbang JLLT. Masih banyak lahan kosong yang bisa dikembangkan sebagai kawasan bisnis baru di barat. (sal/c7/oni)