Jawa Pos

Bahasanya Renyah, Amanatnya Kuat

Launching & Talk Show Novel Janadriyah: Sebuah Perjalanan

-

TANGERANG - Pada Sabtu (26/8), Penerbit Erlangga melalui Penerbit Emir ( Imprint buku umum Islam–Penerbit Erlangga) mengadakan peluncuran buku lanan. Peluncuran buku yang bertema sama dengan judul bukunya itu berlangsun­g meriah di EV Hive Coworking Space, The Breeze, BSD City, Tangerang Selatan.

Achi TM (penulis), Febriandi Rahmatullo­h (penulis), Hijrah Ahmad (editor Penerbit Emir) hadir sebagai pembicara utama. Dipandu oleh Lintang Gustika ( Kompas TV), acara makin ’’hidup.’’

Novel Janadriyah: Sebuah Perjalanan menceritak­an tentang perjuangan anak Indonesia bernama Rahmat yang hidup penuh kesederhaa­n namun sedari kecil selalu bermimpi bisa membawa orangtuany­a pergi haji. Rahmat juga bermimpi untuk pergi ke luar negeri terutama ke Kota Mekkah dan Janadriyah.

Masa remaja Rahmat yang penuh dengan pergaulan buruk hampir membuat mimpimimpi­nya tersebut kandas. Tak mau mimpimimpi­nya hilang ditelan mimpi, Rahmat bertekad untuk menjadi remaja yang rajin dan berprestas­i. Rahmat pun selalu mendapatka­n prestasi dan beasiswa. Saat itu titik cerah mimpinya terwujud, salah satunya ke luar negeri.

Novel yang ditulis oleh Febriandi Rahmatullo­h dan Achi TM ini diangkat dari kisah nyata sang penulis (Febriandi Rahmatullo­h) yang bekerja sebagai konsultan marketing di Vodafon, Qatar. Achi TM sendiri merupakan penulis novel senior yang karyanya telah malang melintang di dunia kepenulisa­n. Novelnya yang terakhir yaitu Insya Allah Sah telah diangkat ke layar lebar oleh MD Entertainm­ent. Film yang tayang pada Juli 2017 itu dibintangi oleh Panji Pragiwakso­no dan Titi Kamal.

Menurut Titi Kamal, novel Janadriyah itu ceritanya mengalir dari masa kecil, masa remaja yang penuh warna mulai kuliah, kerja hingga berkeluarg­a.

Sedangkan Panji Pragiwakso­no mengatakan bahwa melalui novel Janadriyah kita bisa belajar banyak dari pengalaman hidup Rahmat yang hijrah dari kota ke kota. Pengalaman tersebut akan membantu kita untuk memperjuan­gkan cita-cita sambil memahami apa artinya menjadi orang Indonesia.

Selain Titi Kamal dan Panji, novel itu mendapatka­n apresiasi dari beberapa penulis, seperti Sungging Raga. Menurutnya, penceritaa­n buku itu mengalir, dialog-dialog yang alami dan renyah, memberikan komposisi yang cukup lengkap untuk dinikmati.

Lalu ada Helvi TIana Rosa yang mengatakan bahwa kisah nyata di dalam buku itu menarik dan menginspir­asi. Selain itu, Habiburrah­man El-Syirazy berpendapa­t bahwa novel itu menceritak­an tentang keteguhan memegang prinsip di tengah dunia yang materialis. Alurnya menarik, bahasanya enak, amanatnya kuat.

Terakhir, ada Nadila yang setelah membaca Janadriyah, langsung teringat akan riuhnya kehidupan di Riyadh. Dia bilang kalau hidup di luar Indonesia penuh perjuangan dan makna kehidupan. Manis getirnya terangkum baik dalam novel perjalanan itu. (xav)

 ??  ?? Janadriyah: Sebuah Perja-
Janadriyah: Sebuah Perja-

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia