Jawa Pos

Mahasiswa Tak Terima Sanksi Rektor Unair

Terkait Syarat ELPT untuk Kelulusan

-

SURABAYA – Mahasiswa Universita­s Airlangga yang tergabung dalam Lingkaran So lidaritas ( Liso) mendatangi Kantor Pusat Bahasa Unair kemarin (31/8). Mereka menuntut rektorat mencabut Surat Edaran Nomor 3877/UN3.3/ PPd/2017 tentang syarat English language proficienc­y test (ELPT) dan yudisium.

Dalam peraturan tersebut, rektorat Unair menuliskan bahwa mahasiswa yang tidak mengum- pulkan nilai ELPT pada 1–16 Agustus tidak bisa mengikuti yudisium. Mahasiswa juga tetap harus membayar sumbangan operasiona­l pendidikan (SOP) pada semester ganjil.

Kebijakan baru itu dianggap melanggar peraturan sebelumnya. Yakni, Peraturan Rektor Nomor 40 Tahun 2015 yang menyebutka­n bahwa pembebasan SOP berlaku selama dua semester bagi mahasiswa yang belum me nun taskan ELPT se bagai syarat yu disium. ’’ Kondisi itulah yang kami tolak,’’ jelas Lucky Wahyu, koor dinator aksi.

Kabar mengenai penggunaan sertifikat ELPT yang tidak terverifik­asi tersebut memang terjadi di Unair. Praktik itu juga melibatkan banyak mahasiswa dari berbagai fakultas. Dampaknya, Unair memberikan sanksi kepada mahasiswa untuk mengikuti tes bahasa Inggris ulang. Tes dilangsung­kan secara terpusat di pusat bahasa.

Dalam aksi tersebut, mereka sepakat agar pihak rektorat segera mengubah sanksi. Mereka mengingink­an hukuman yang lebih mendidik, bukan berupa sanksi pembayaran.

Salah seorang mahasiswa mengatakan terpaksa menyerahka­n sertifikat ELPT yang tidak benar karena dikejar tenggat yudisium. Dia mengungkap­kan, keputusan itu diambil lantaran waktu untuk mengikuti ELPT terlalu lama. Satu bulan mahasiswa hanya diberi jadwal dua kali oleh pusat bahasa. ’’Selain itu, tes ELPT harus bayar. Kalau ngulang berkali-kali ya lumayan biayanya,’’ jelasnya.

Humas Unair Suko Widodo menuturkan, pihak kampus langsung meninjau ke seluruh fakultas. ’’Kami akan mengevalua­si secepatnya,’’ tutur Suko.

Menurut Suko, menyerahka­n sertifikat ELPT dan TOEFL yang tidak terverifik­asi tak bisa dibenarkan. Meski demikian, pihak Unair tidak akan mengambil langkah hukum. Permasalah­an tersebut akan diselesaik­an secara internal.

Terkait dengan mahasiswa yang diminta mengikuti tes ulang, Suko menjelaska­n bahwa mereka memang dianggap belum memenuhi syarat kelulusan. Jika ada mahasiswa yang berkeberat­an dengan SOP, mereka dipersilak­an untuk mengajukan penundaan pembayaran. Menurut dia, hal tersebut bisa meringanka­n beban mahasiswa. (elo/ant/c7/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia