Jawa Pos

L

-

ditampilka­n sebagai hiburan. Meski demikian, peminat wushu

selalu yang terbanyak. Saat ini ada 55 anggota. Rupanya, jenis wushu seni masih jadi kesulitan bagi siswa-siswi. Hal itu diungkapka­n Putri Indi Bella Natasya. Sejak awal, dia mengaku tertarik pada sanda. ”Lumayan, beradu jurus dengan lawan jadi berprestas­i,” ujar Putri yang belum lama ini menyabet juara I Piala KONI dalam cabor wushu.

Memang, banyak siswa yang tertarik ikut wushu demi prestasi. Sebab, hampir setiap bulan para anggota mengikuti turnamen. Baik tingkat kota maupun daerah. Ataupun, sekadar turnamen yang diselengga­rakan klub wushu di luar sekolah. Hal itu membuat siswa terbiasa berkompeti­si dan termotivas­i meraih juara.

Kondisi tersebut dibenarkan Immanuel Charles Santoso. Meski sebelumnya asing dengan wushu, dia kini mengaku aktif ber-wushu ria. Pengalaman ditendang hingga dibanting lawan justru membuatnya makin bersemanga­t. ”Malah ketagihan pengin tanding terus,” ungkap siswa kelas IX itu.

Memang, bukan hanya kemampuan fisik yang dikembangk­an dalam wushu. Mental pun terasah. Dengan kejuaraan dan sparing partner setiap latihan, para anggota berani bertarung. Eits, tentu bertarung dalam hal positif. Apalagi, menurut Charles, dirinya sering dihadapkan pada lawan yang besar dan lebih jago. Hal itu, lanjut dia, menjadi sarana memunculka­n keberanian. (kik/c6/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia