Terus Berantas Pelaku 3C
Sebulan, Ungkap 62 Kasus dan Tangkap 69 Tersangka
SURABAYA – Kejahatan 3C (curas, curat, dan curanmor) di metropolis masih terbilang tinggi. Selama sebulan, Polrestabes Surabaya dan polsek-polsek jajaran mengungkap 62 kasus pencurian. Jumlah tersangkanya mencapai 69 orang.
Angka tersebut lebih tinggi daripada hasil ungkap bulan sebelumnya. Sepanjang Juli, kasus 3C yang ditangani polisi berjumlah 22 perkara. Tersangkanya 16 orang. Fakta tersebut menjadi warning bagi warga untuk lebih waspada sekaligus pekerjaan rumah bagi kepolisian.
Salah satu kasus yang cukup menarik perhatian pada Agustus lalu adalah pencurian dengan modus pecah kaca yang menimpa Fuad Benardi, anak sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin malam (7/8).
Saat itu Fuad sedang mengadakan rapat di GOR Sudirman, Jalan Kertajaya Indah. Lantaran area parkir penuh, dia pun memarkir mobilnya di pinggir jalan. Dia kaget saat mendengar pemberitahuan bahwa ada mobil yang dipecah. Lebih kaget lagi, yang menjadi sasaran pencuri adalah mobilnya. ’’Kami menangkap tersangka satu hari setelah kejadian,’’ ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol M. Iqbal di Mapolrestabes Surabaya kemarin (31/8).
Pelaku pembobol mobil Fuad bernama Iswarate. Pria kelahiran 1985 tersebut ditangkap Unit Resmob Polrestabes Surabaya. Dia memang sudah masuk radar polisi karena telah dua kali beraksi. Sebelumnya, dia mencuri pada 27 Mei di kawasan Wonocolo.
Kasus lain yang menonjol melibatkan tersangka bernama Mayor Alzailani. Pria 23 tahun tersebut ditangkap polisi karena melakukan penipuan. Dia selalu mengaku sebagai anggota BNN setiap hendak melakukan jual beli kendaraan bermotor.
Modusnya, Mayor memilih kendaraan yang hendak dibeli melalui situs toko online. Setelah sudah menentukan pilihan, dia melakukan kopi darat dengan penjual. Nah, saat bertemu itulah, dia meminta waktu untuk menguji coba sepeda motor yang akan dibeli.
Sejurus kemudian, dia dengan sengaja menjatuhkan senjata api yang disembunyikan di balik baju. ’’Nah, (senjata) itu yang dipakai menakutnakuti korbannya,’’ kata perwira dengan tiga melati di pundak tersebut. Bukannya mendapat uang, korban malah harus kehilangan motornya.
Mayor sudah beraksi dengan modus tersebut 12 kali. Tepatnya sejak 2016.
Iqbal menyatakan perang terhadap aksi kejahatan jalanan dengan beragam modus. Menurut dia, kasus-kasus tersebut langsung berkaitan dengan keamanan masyarakat. Karena itu, pihaknya tidak mau mengendurkan pemberantasan kejahatan 3C. ’’Kami akan terus menumpas 3C yang ada di Surabaya,’’ tegasnya.
Setiap anggota, baik dari polrestabes maupun polsek jajaran, diminta meningkatkan kewaspadaan. Jumlah tangkapan harus meningkat. Penanganan perkaranya juga harus cepat. ’’Kami tidak mendoakan banyak kejadian di Surabaya, tapi setiap ada kejadian kami akan terus siaga,’’ tandas mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut. ( bin/c19/fal)