Petugas Puskesmas Sweeping ke Sekolah
GRESIK – Pelaksanaan imunisasi measles-rubella (MR) untuk anak usia sekolah memasuki hari terakhir. Namun, ada beberapa siswa yang belum diimunisasi. Petugas puskesmas melakukan sweeping ke sekolah-sekolah kemarin (31/8).
Beberapa puskesmas sempat menemui kendala ketika melakukan vaksinasi ke sekolah. Misalnya, Kecamatan Cerme. Ada beberapa siswa yang menolak diimunisasi. Rata-rata siswa takut dengan jarum suntik. Baru lihat jarum suntik, para murid sudah waswas. ”Ada (penolakan, Red), tapi tidak banyak,” ujar Kepala Puskesmas Cerme dr Setyorini.
Dia mengungkapkan, penolakan tidak sampai mengganggu jalannya imunisasi. Petugas tidak memakasa para murid yang takut. Sebab, hal itu bisa memengaruhi teman yang lain. ” Yang belum (imunisasi) diarahkan ke puskesmas,” lanjutnya.
Guru atau orang tua disarankan mendampingi anak yang akan diimunisasi ke puskesmas. Meski begitu, cakupan imunisasi MR di wilayah kerja Puskesmas Cerme tergolong optimal. Capaian pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia sekolah memperoleh 95 persen.
Penolakan tidak hanya terjadi di wilayah kerja Puskesmas Cerme. Hal serupa terjadi di wilayah kerja Puskesmas Balongpanggang. Beberapa siswa memilih kabur melalui jendela kelas ketika petugas puskesmas datang. Padahal, petugas sudah mengenakan kostum unik agar siswa tidak takut.
Hingga kemarin sore, total anak yang diimunisasi mencapai 239.657. Artinya, capaian imunisasi di Kota Giri mencapai 80,33 persen di antara total sasaran 317.869 anak. ”Pada Agustus ditargetkan 68 persen. Sebab, sasar- annya hanya anak usia sekolah. Sisanya, yang usia balita, divaksin bulan depan (September),” papar Kepala Seksi Sur veilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik Nur Farida.
Dia menuturkan, petugas puskesmas akan melakukan sweeping ke sekolah-sekolah. Sebab, ada beberapa siswa yang lolos imunisasi. ”Ada sebagian yang diarahkan (imunisasi) ke puskesmas,” katanya. Secara keseluruhan, target imunisasi MR yang ditetapkan mencapai 95 persen.
Untuk September, lanjut dia, vaksinasi dilakukan di posyandu. Sasarannya adalah anak berusia 9 bulan sampai 5 tahun. Termasuk anak-anak yang masuk usia prasekolah (PAUD atau TK), tapi belum mendapat vaksin pada Agustus.
Total ada 1.462 posyandu yang disiapkan di 356 desa. Farida berharap para orang tua membawa buah hatinya ke posyandu untuk diimunisasi. ”Jadwalnya sudah ada. Masing-masing desa tidak sama, jadi tidak serentak,” tandasnya. ( adi/c16/dio)