Jawa Pos

Golkar Terbelah soal Doli Kurnia

Agung Laksono Minta Pemecatan Sesuai Prosedur

-

JAKARTA – Nama Ahmad Doli Kurnia tiba-tiba sering menjadi pembicaraa­n. Koordinato­r Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) itu sangat getol memerkarak­an posisi Setya Novanto. DPP Partai Golkar pun marah dan memecat Doli dari keanggotaa­n partai. Namun, tidak semua petinggi Golkar setuju dengan keputusan tersebut.

Ketua Dewan Pakar Agung Laksono menyatakan kurang sreg dengan pemecatan Doli. Dia berharap, DPP Partai Golkar bertemu dengan Doli untuk melakukan komunikasi mendalam. ’’Bagaimanap­un, Doli kan dari Kosgoro juga,’’ ujar Agung saat dimintai konfirmasi setelah salat Idul Adha di kantor DPP Partai Golkar kemarin (1/9)

Ketua umum Kosgoro 1957 itu mengungkap­kan, Doli mengatakan tidak pernah mendapat peringatan atau teguran dari DPP atassejuml­ahlangkah-langkahnya melalui GMPG. Namun, tiba-tiba muncul keputusan pemecatan, yang disebut DPP diambil pekan lalu. ’’Ini sebetulnya kewenangan DPP. Saya sendiri kurang setuju kalau ada perbedaan pendapat. Tapi, DPP kan punya pertimbang­an lain,’’ ujar ketua DPR periode 2004–2009 itu.

Agung menegaskan sudah meminta konfirmasi kepada Setya Novanto, Idrus Marham, maupun Roem Kono terkait dengan pemecatan Doli. Dia mendapat jawaban bahwa DPP sudah pernah memanggil Doli. Bahkan, kata Agung, Doli ditawari jabatan di kepengurus­an DPP. ’’Ditawari posisi yang bagus di DPP, oleh Pak Idrus Marham. Tapi, wallahu a’lam,’’ katanya.

Menurut Agung, peraturan organisasi menyebutka­n bahwa DPP memang memiliki kewenangan menjatuhka­n sanksi organisasi kepada kader. Namun, dia berharap agar sanksi organisasi, termasuk keputusan pemecatan, dilakukan secara prosedural.

’’Kemungkina­n ada komunikasi yang belum benar. Sesama teman sendiri bisalah (bertemu). Yang penting buat saya kewenangan itu jangan sewenang-wenang. Dan, pada waktunya, kalau dipandang untuk bersatu kembali kan lebih baik,’’ tuturnya.

Dimintai konfirmasi di DPP Golkar, Idrus Marham memastikan bahwa keputusan pemecatan Doli bukan hanya keputusan DPP. Menurut dia, pemecatan itu sudah mendapat aspirasi dari tiga dewan Partai Golkar. ’’Semua aspirasi yang ada dari dewan kehormatan, dewan pembina, dan dewan pakar. Kami tidak bisa membiarkan kader-kader yang tidak lagi memperhati­kan sistem dan aturan partai,’’ ujar Idrus.

Idrus menjelaska­n bahwa DPP sudah melakukan proses yang panjang untuk memutuskan sanksi pemecatan kepada Doli. Pada mulanya, DPP Golkar masih memberikan toleransi kepada aksi GMPG sebagai dinamika internal partai. Namun, saat aksinya sudah merambah ke institusi negara, seperti Mahkamah Agung, bahkan menyeret nama ketua MA, Idrus menilai aksi Doli sudah berlebihan.

’’DPP sudah mengambil keputusan tidak ada munaslub. Kita masih mengharapk­an Setya Novanto tetap memimpin Partai Golkar,’’ tandasnya. (bay/c4/fat)

 ?? PEMBERITAA­N DPR ?? HARI RAYA: Partai Golkar melaksanak­an salat Idul Adha di kantor DPP Partai Golkar. Pemecatan Ahmad Doli Kurnia juga menjadi rasan-rasan di sela-sela acara itu.
PEMBERITAA­N DPR HARI RAYA: Partai Golkar melaksanak­an salat Idul Adha di kantor DPP Partai Golkar. Pemecatan Ahmad Doli Kurnia juga menjadi rasan-rasan di sela-sela acara itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia