Jawa Pos

Krakatau Tertolong Tol Jakarta–Cikampek

Pabrik Semen Mulai Beroperasi

-

JAKARTA – Masifnya proyekproy­ek infrastruk­tur berimbas positif terhadap kinerja industri baja domestik. Salah satu di antaranya, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang mampu memangkas kerugian perseroan pada semester I tahun ini.

Pada paro tahun pertama 2016, KRAS mencatatka­n rugi bersih USD 87,55 juta. Sedangkan pada semester I tahun ini, KRAS mengalami rugi bersih USD 56,70 juta.

Kinerja itu dicatatkan KRAS meski volume penjualan baja menurun menjadi 841.101 ton gara-gara overhaul pabrik hot strip mills dan liburan Idul Fitri. Perseroan membukukan laba operasi USD 4,45 juta.

Dirut Krakatau Steel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi meyakini penjualan hingga akhir tahun ini meningkat. Hal itu terkait dengan dimulainya proyek tol layang Jakarta–Cikampek II. Proyek tersebut setidaknya membutuhka­n 200 ribu ton baja selama sepuluh bulan ke depan.

Sepanjang Mei hingga Juli, Kra katau Steel telah me ngirimkan 14.353 ton produk baja untuk proyek itu. ’’Pasar baja secara berangsur naik. Harga baja lembaran panas (HRC) meningkat dari USD 520 per ton pada Januari 2017 menjadi USD 629 per ton pada akhir Juni 2017,’’ kata Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam keterangan tertulis.

Krakatau kini masih menguasai pangsa pasar baja domestik, terutama produk hot-rolled coil dan cold-rolled coil masing-masing 44 persen dan 28 persen.

Krakatau Steel dan Semen Indonesia juga baru saja mengoperas­ikan pabrik penggerusa­n limbah baja ( slag grinding plant) milik PT Krakatau Semen Indonesia dengan kapasitas 750 ribu ton semen slag per tahun. Bahan bakunya adalah limbah pengolahan baja dengan tanur tinggi ( blast furnace) milik Krakatau Posco dan Krakatau Steel.

Krakatau Steel melalui anak usaha Krakatau Bandar Samudera juga membangun dermaga berkapasit­as bongkar muat 1,3 juta ton per tahun. Dengan demikian, kapasitas total bongkar muat di KBS meningkat hingga 26,3 juta ton per tahun. (agf/c4/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia