Jawa Pos

BERAWAL DARI TUGAS KULIAH

Han Chandra, dari Catwalk Jadi Penulis Buku Anak Wajah tampannya tak kalah menawan dari oppa-oppa yang sering dijumpai di fashion show, majalah, sampai banner iklan. Sempat berkarir di Hongkong dan Thailand, Han Chandra kembali ke tanah air demi mengejar

-

HAN Candra punya segala modal untuk menjadi model runway maupun foto. Posturnya tinggi dengan wajah oriental dan senyum manis. Pria kelahiran Bandung, 1 Maret 1991, itu sudah malang melintang di berbagai ajang fashion di Asia. Di antaranya, Hongkong, Bangkok, dan Vietnam. Padahal, dia masuk ke dunia modeling secara tidak sengaja. ”Sebenarnya, cita-cita dari kecil jadi pelukis. Passion saya di bidang seni,’’ ucap Han saat dijumpai di Central Park, Jakarta, Kamis sore (24/8). Saat masih tinggal di Bandung, Han yang ketika itu berusia 20 tahun mendaftar kompetisi model karena tergoda hadiah. ”Hadiahnya traveling ke Singapura,” kata sulung di antara dua bersaudara itu, lantas tertawa. Tak disangka, Han menang. Dari situ, kesempatan jadi model profesiona­l terbuka. Han pernah tampil di Jakarta Fashion Week dan beberapa event mode lainnya. Merasa enjoy di modeling, Han mengirim portofolio ke beberapa agensi luar negeri. Agensi model di Hongkong menawarkan kontrak selama tiga bulan. Setelah itu, berlanjut ke Bangkok. Lalu, dia mendapatka­n sejumlah proyek modeling di Jepang dan Vietnam. Nah, sewaktu di Hongkong, Han mengambil part-time job di perusahaan yang mengisi konten pendidikan anak. Han, yang memang punya skill menggambar, kebagian membuat beberapa sketsa. Dari situ dia mulai terpapar dunia anak-anak. Tak lama kemudian, dia kembali ke Indonesia dan kuliah digital media design di LaSalle College. Suatu saat, Han mendapat tugas dari dosen untuk membuat cerita anak. Han membuat cerita sekaligus ilustrasi berjudul A Tale of Forgivenes­s. Oleh Han, tugas setebal 8 halaman itu dicetak menjadi 10 kopi, lantas dibagikan kepada teman dan saudara yang sudah punya anak. Respons mereka ternyata luar biasa. Banyak yang minta. Han pun iseng mengirim sampel cerita tersebut ke penerbit. ”Dua bulan kemudian, dapat feedback dari Erlangga Kids, cerita itu akan diterbitka­n dalam bahasa Indonesia,” jelas Han. Dalam enam bulan, Han mengerjaka­n cerita dan ilustrasi cerita ciptaannya menjadi buku sepanjang 28 halaman. Judulnya diubah menjadi Tentang Memaafkan. Buku Tentang Memaafkan diluncurka­n pada 20 Agustus lalu. Puteri Indonesia 2004 yang merupakan ibu dua anak, Artika Sari Devi, turut hadir dan melontarka­n pujian buat Han. Han pun ”ditodong” untuk membikin karya selanjutny­a. ”Banyak yang request tema bullying, termasuk Kak Artika,” jelasnya. Selain menulis buku anak, sudah satu setengah tahun ini Han aktif membimbing anak-anak sekolah minggu di gerejanya. Tugasnya mendamping­i anak-anak kelas I–III SD menggambar, membikin craft. ”Menyenangk­an kok, imajinasi dan rasa ingin tahu anak-anak tinggi. Itu jadi inspirasi juga buat saya,” ujar cowok 26 tahun itu. Bikin buku anak sudah. Momong anakanak juga jago. Sudah siap banget punya anak sendiri nih? ” Hahaha... ini latihannya dulu,” ucap Han yang mengaku masih single, lalu tertawa tak henti-henti. (nor/c6/na)

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ??
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS
 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? KAK HAN: Sukses meluncurka­n buku Tentang Memaafkan, Han banyak mendapat permintaan untuk membuat buku anak lagi.
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS KAK HAN: Sukses meluncurka­n buku Tentang Memaafkan, Han banyak mendapat permintaan untuk membuat buku anak lagi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia