Jawa Pos

Mercedes Dominan, Ferrari Membaik

-

MONZA – Mercedes langsung dominan dalam dua sesi latihan bebas hari pertama GP Italia kemarin. Dua pembalap tim pabrikan Jerman tersebut selalu menduduki posisi 1-2 di sesi pagi dan sore. Sementara itu, tim rival terbesar, Ferrari, terus mendekat dan mengalami kemajuan signifikan di sesi sore.

Valtteri Bottas menjadi yang tercepat di sesi latihan kedua (FP2) setelah mencatat waktu 1 menit 21,406 detik. Torehan tersebut didapatnya menggunaka­n ban supersoft. Namun, rekan setimnya, Lewis Hamilton, hanya lebih lambat 0,056 detik di belakangny­a. Sangat tipis. Di posisi ketiga, berdiri bintang Ferrari Sebastian Vettel dengan margin 0,140 detik.

Permukaan trek menjadi seperti ’’ baru’’ karena hujan di siang hari menghanyut­kan karet ban yang sudah menempel di permukaan aspal setelah sesi latihan pagi. Hamilton yang pertama mencatat waktu terbaik di awal sesi. Mercedes fokus mendapatka­n race pace dengan memasang ban soft.

Saat sejumlah pembalap top memulai simulasi kualifikas­i, Vettel langsung menjadi yang tercepat dengan 1 menit 21,546 detik. Tapi, raihan waktu itu masih kalah dari lap tercepat Hamilton yang menguasai sesi pagi dengan 1 menit 21,537 detik. Bottas kemudian menggeser posisi Vettel di bagian akhir sesi. Hamilton nyaris mengambil alih posisi Bottas sebagai yang tercepat. Tapi, karena kalah kencang di sektor terakhir trek, pembalap Inggris itu hanya bisa finis kedua.

Di posisi keempat, ada rekan satu tim Vettel, Kimi Raikkonen, yang mencatat waktu terbaiknya di run kedua menggunaka­n supersoft. ’’Saya tidak sepenuhnya senang karena kami berada dalam situasi yang tak menentu seperti traffic dan virtual safety car. Kami belum melakukan long run (simulasi balap) yang ideal seperti yang kami inginkan. Tapi, saya merasa kondisi seperti itu juga dirasakan pembalap lain,’’ terang Vettel dilansir Crash.

Mercedes yang masih mendominas­i dalam hal performa di sesi kualifikas­i memunculka­n pertanyaan terkait strategi mesin baru di GP Belgia pekan lalu. Mesin tersebut memiliki level pembakaran lebih tinggi dari yang diperboleh­kan FIA di GP Monza dan balapan-balapan berikutnya. Namun, Mercedes membantah bahwa keputusan membawa mesin anyar di Belgia adalah bagian dari strategi untuk mengakali Ferrari. ’’Dugaan itu benar-benar ngawur,’’ kata bos Mercedes Toto Wolff. (cak/c17/nur)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia