Olah Daging Jadi Menu Tradisional
GRESIK – Banyak menu makanan yang memanfaatkan daging sapi sebagai bahan utama. Di antaranya, rawon, soto, dan rendang. Pada Idul Adha kali ini, Syarifah Hadijah Hanim punya cara yang berbeda dalam mengolah daging. Dia menyulapnya menjadi olahan daging kretek.
”Kretek itu masakan asli Gresik yang zaman dulu, menurut cerita mertua, masih dijual di tahun 50-an. Sekarang udah nggak ada yang jual daging kretek,” ujar Syarifah.
Perempuan 54 tahun itu menuturkan, secara kasatmata, daging kretek mirip dengan daging pada nasi krawu. Namun, cita rasa dan cara pengolahan jauh berbeda. Sebab, daging kretek harus dari daging sapi lulur dalam. ”Dimasak tanpa jeroan dan lemak. Jadi, setelah dibersihkan dan dibuang bagian-bagian lemaknya, 1 kilo daging bisa susut tinggal 7 ons,” terangnya.
Cara mengolahnya, daging dipotong tipis, lalu dibakar di atas grill pan. Kemudian, disuwir-suwir dan dimasak bersama aneka bumbu di atas api kecil selama sekitar 90 menit. Jadi, daging kretek tidak membutuhkan air dalam proses pengolahannya. Hal tersebut membuat hasil olahan daging kretek lebih tahan lama. Setelah matang, daging kretek masih perlu didiamkan selama sekitar dua hari. Tujuannya, bumbu lebih meresap dan warna cokelat pada daging bisa lebih pekat.
”Rasanya asam, manis, pedas. Terakhir aku makan ini dua tahun lalu. Emang susah banget nyari daging kretek kalau nggak pas momen spesial kayak hari raya. Nggak semua orang bisa masak juga soalnya,” ujar Dian Faridah, salah seorang anggota Hijabee Community Gresik. ( hay/c10/dio)