Saya Kira Capek, Ternyata Saya Takjub!
MENGUNJUNGI Danau Tondano bukan hal pertama bagi saya. Biasanya, kalau ke sana, saya cuma menjajal kulinernya. Namun, bersepeda menyusuri Tondano, bagi saya, merupakan pengalaman tiga dimensi perdana.
Bersepeda bagi saya sudah menjadi rutinitas sejak belia. Sekarang ini, sudah hampir tujuh tahun saya menggunakan road
bike, terutama untuk berlatih triatlon kelas ironman. Olahraga ini saya tekuni sejak 2013. Bagi saya, mengikuti event yang dikelola
Jawa Pos bukan hal pertama. Saya adalah pelanggan event Jawa Pos Cycling Bromo. Kira-kira sudah tiga kali saya ikut.
Mengikuti Gran Fondo Jawa Pos Tondano 2017 justru tidak saya rencanakan. Seminggu sebelumnya, saya mengikuti Ironman Bintan 70.3. Tanpa sepengetahuan saya, seorang teman mendaftarkan saya.
Saya pikir saya bakal capek, tapi rasa penasaran saya lebih tinggi. Akhirnya, saya putuskan untuk ikut meski sudah menguras tenaga di Bintan. Ternyata tidak sia-sia, bahkan saya takjub! Sepanjang perjalanan 166 km, roda saya dimanjakan karena aspal yang menyenangkan.
Pemandangan? Jangan ditanya! Seperti di awal saya bilang, ini merupakan pengalaman naik sepeda lengkap dengan tiga dimensi. Ini berbeda saat saya melewati Tondano dengan menggunakan mobil. Dengan bersepeda, saya bisa merasakan embusan angin Danau Tondano secara langsung. Secara indra penglihatan, indaaaaahhhhhh sekali.
Untuk antusiasme warga, saya mengacungkan dua jempol. Sambutan masyarakat sepanjang jalan membuat saya terpukau. Baru di Tondano ini, ketika saya bersepeda, setiap orang memberikan makanan di sepanjang jalan. Bahkan, ada seorang oma yang memberi saya sebungkus besar permen kopi. Katanya, agar saya tidak mengantuk. Lah... bagaimana cara saya membawanya? Hahaha.. (*)