Jawa Pos

Persiapan Singkat Jadi Dalih

-

BEKASI – Bermain di kandang, melawan tim tanpa reputasi yang levelnya di bawah, dan menghadapi pemain miskin pengalaman internasio­nal, timnas Indonesia kesulitan. Tim berjuluk Garuda tersebut hanya bermain imbang tanpa gol melawan Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, kemarin.

Bagi Fiji, itu adalah hasil yang melegakan. Setidaknya tidak memperpanj­ang daftar kalah mereka tahun ini. Sebab, dalam tujuh laga sebelumnya, mereka kalah tiga kali, seri dua kali, dan menang sekali. Fiji berasal dari zona Oseania yang dianggap zona paling lemah di dunia. Dan, di zona lemah tersebut, mereka juga sering jadi bulan-bulanan.

Karena itu, pelatih Fiji Christophe Gamel senang dengan hasil kemarin. Pertahanan anak asuhnya dianggap sangat solid. ”Kami juga bersyukur dengan kegagalan tuan rumah menjebol gawang kami. Kami mendapat pelajaran berharga dalam laga ini,” jelasnya.

Di sisi lain, pelatih timnas Indonesia Luis Milla malah berdalih hasil imbang itu didapat karena persiapan yang singkat. ”Persiapan kami hanya dua hari. Padahal, membentuk sebuah tim yang kuat dan berkarakte­r itu tidak mudah, butuh banyak waktu dan proses yang panjang,” katanya.

Tactician asal Spanyol tersebut juga menolak membanding­kan timnas senior dengan adiknya, timnas U-22 Indonesia, yang tampil agresif dalam SEA Games 2017. Alasannya, Evan Dimas Darmono dkk sudah berproses bersama selama tujuh bulan sebelum berangkat ke SEA Games di Malaysia.

Permainan timnas kemarin kurang padu. Andik Vermansah yang mengisi sayap kanan berkali-kali gagal memberikan umpan matang kepada Boaz Solossa dan Irfan Bachdim yang mengisi lini serang. Boaz juga beberapa kali membuang peluang yang berpotensi gol.

Karena permainan yang kurang berkembang, Milla menarik ke luar Irfan dan Stefano Lilipaly yang bermain kurang fight karena menjaga kondisi. Kebetulan, klub mereka berdua, Bali United, akan bertanding malam ini di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Sebagai gantinya, Adam Alis dan Rizky Pora dimasukkan. Milla juga menambah daya serang dengan memasukan striker Lerby Eliandry menggantik­an bek Benny Wahyudi. Kemudian, Slamet Nurcahyo menggantik­an Boaz serta Manahati Lestusen dan M. Rahmat menggantik­an Andik Vermansah dan Gede Sukadana. Tapi, sama saja, tak ada gol tercipta.

Meski bermain kurang mantap kemarin, Milla masih akan memberikan kepercayaa­n kepada sebagian besar pemain timnas senior itu untuk uji coba berikutnya pada Oktober. Kebetulan, salah satu negara yang digadang-gadang jadi lawan Indonesia adalah Portugal.

Milla meyakini, kalau Boaz Solossa dkk diberi kesempatan berkumpul dan latihan lebih lama, karakter tim bisa lebih padu dan solid. ”Saya tetap optimistis dengan skuad yang ada. Dan, saya akan tetap memberikan kepercayaa­n kepada mereka,’’ jelasnya.

Sementara itu, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan, sejatinya yang harus dijual dari laga yang dihadiri 17 ribu penonton itu adalah penampilan ciamik timnas. (ben/c17/ham)

 ?? WAHYUDIN/JAWA POS ?? TERTAHAN: Striker timnas Indonesia Boaz Solossa dalam kawalan pemain Fiji Dave Radrigai pada uji coba di Stadion Patriot, Bekasi (2/9).
WAHYUDIN/JAWA POS TERTAHAN: Striker timnas Indonesia Boaz Solossa dalam kawalan pemain Fiji Dave Radrigai pada uji coba di Stadion Patriot, Bekasi (2/9).
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia