Hasil Pengorbanan Pergi Pulang Malaysia–Tiongkok
Malaysia tampil hebat di loncat indah SEA Games 2017. Dari 13 emas yang tersedia, semua direbut atlet tuan rumah. Satu di antaranya menjadi milik pahlawan akuatik mereka, Cheong Jun Hoong.
LEGA. Perasaan itu tergambar jelas di wajah Cheong Jun Hoong. Senyum pun terus mengembang di bibir perempuan berambut pendek itu. Dia mampu memenuhi ekspektasi sekaligus memberikan bukti di hadapan publik sendiri. Jun Hoong meraih emas loncat indah di nomor papan 1 meter.
Perempuan 27 tahun itu memang menanggung beban yang berat. Pokoknya, dia tidak boleh gagal dalam ajang sekelas SEA Games.
Bagaimana tidak, publik Malaysia menaruh harapan besar kepadanya setelah dia menyabet satu emas dan satu perunggu di Kejuaraan Du nia Akuatik 2017 Budapest ( Hungaria). Satu emas dari nomor 10 meter platform dan satu perunggu di nomor 10 meter synchronized platform. Khusus di nomor sinkronisasi, Jun Hoong tampil bersama kompatriotnya, Pandelela Rinong Pamg.
Saat Jun Hoong tampil, ratusan fans Malaysia serempak melakukan chant dukungan. Bahkan, menurut beberapa awak media asal Malaysia, Jun Hoong sekarang adalah pahlawan akuatik Malaysia.
Serangkaian persiapan panjang dijalani atlet kelahiran Perak, Malaysia, 27 tahun silam itu. Bahkan, dia harus rela pergi pulang MalaysiaTiongkok untuk menjalani pemusatan latihan.
Hasilnya? Di kejuaraan dunia lalu dia mampu mendobrak dominasi Tiongkok di loncat indah. ’’Dia memang harus berlatih di Tiongkok. Ada dampak positif setelah berlatih di sana,’’ ujar Manajer Tim Malaysia Lee Keah Chang.
Selesai SEA Games kali ini, Jun Hoong memutuskan istirahat total. Dia juga memulihkan kondisi tubuhnya setelah berjuang keras dalam dua bulan terakhir. ’’Ada perawatan khusus dari dokter agar bisa kembali,’’ sebut Jun Hoong.
Atlet yang fasih tiga bahasa, Melayu, Mandarin, dan Inggris, itu cukup menikmati perjuangannya di SEA Games 2017. Dia mengemas 268,55 poin pada nomor papan 1 meter putri.
Bicara tentang peta persaingan loncat indah dunia, menurut Jun Hoong, kiblatnya masih Tiongkok. Event-event mayor masih dikuasai Negeri Panda. Butuh perjuangan ekstrakeras untuk meraih gelar juara di antara andalan Tiongkok. ’’Saya kira Tiongkok masih akan kembali mendominasi, termasuk di Asian Games 2018,’’ terang dia.
Pada Asian Games 2014, Jun Hoong hanya meraih perunggu. Ka rena itu, dia masih menyimpan rasa penasaran yang amat besar. Tahun depan dia bertekad untuk mem perbaiki capaiannya. ’’ Di Jakarta? Lihat saja nanti. Pertama, ha rus bisa masuk kualifikasi dulu,’’ im buhnya. (*/ c4/ ady)