Jawa Pos

Membongkar Plot Jahat di Anjungan Uang

Anjungan tunai mandiri (ATM) kini semakin banyak disasar penjahat. Penipuan hingga rencana liar seperti mengebom mesin ATM berhasil dibongkar polisi. Itulah beberapa modus yang kerap dipakai penjahat.

-

ADA dua modus untuk menyasar mesin ATM. Yakni, menyasar ATMnya secara langsung atau menipu pengguna ATM. Meski terkesan sama, dua modus itu sangat berbeda dalam tahap pelaksanaa­nnya. Pembobolan ATM biasanya dilakukan dengan menggunaka­n alat berat. Adapun penipuan hanya membutuhka­n kelihaian pelaku untuk merayu para nasabah.

Secara teori, pembobolan dengan menggunaka­n alat berat terkesan lebih memiliki efek yang masif. Sebab, tersangka selalu menggunaka­n alat-alat yang bisa mencederai orang banyak. Salah satunya, menggunaka­n bom untuk membuka isi ATM. Namun, dampak terbesar justru dirasakan masyarakat terhadap penjahat yang membobol ATM dengan bujuk rayu.

Satu kasus pernah terjadi di Surabaya. Bahkan, beberapa mungkin pernah menjadi korban dari kasus tersebut. Kasus itu terjadi pada 19 Mei 2016. Dua pria dibekuk korps Bhayangkar­a karena telah menipu beberapa nasabah yang hendak mengambil uang.

Mereka diketahui bernama Andi Agus dan Ahmad Hari. Keduanya mengeluark­an uang dari mesin ATM dengan cara berbeda. Tidak menggunaka­n bom atau alat berat lainnya, tetapi dengan tusuk gigi. Ahmad bertugas memasukkan tusuk gigi ke mesin ATM yang tersebar di beberapa wilayah di Surabaya. Dia bisa melakukann­ya karena mesin ATM yang dipilih selalu jauh dari keramaian.

Setelah melihat ada calon korban yang tertipu, mereka langsung beraksi. Keduanya langsung mendatangi si korban. Mereka menawarkan bantuan. Nah, di situlah Andi mulai bekerja.

Dia sudah menyiapkan kartu palsu yang menyerupai kartu milik si korban. Tugas Ahmad belum selesai. Selanjutny­a, dia mengingat PIN yang dimasukkan korban. Andi mencongkel kartu dengan menggunaka­n gergaji, kemudian mengganti kartu korban dengan kartu palsu. Kecepatan tangan Andi membuat korban tidak mengetahui bahwa kartunya sudah ditukar.

Setelah korban pergi, tersangka baru mengeluark­an kartu asli korban. Pelaku dengan leluasa menguras isi tabungan korban karena sudah menghafal PIN. ’’Kalau itu masuknya bukan di pembobolan ATM, tapi penipuan terhadap nasabah,’’ papar Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Leonard Sinambela.

Leonard menyatakan, memang ada berbagai modus untuk menipu. Penyelipan tusuk gigi merupakan salah satu modus yang pernah diungkap kepolisian. ’’Ada yang menggunaka­n nomor palsu di stiker ATM,’’ tambahnya.

Modusnya, tersangka memalsukan nomor call center yang tertera di mesin ATM. Jadi, komplain langsung masuk ke pelaku.

Korban kemudian diminta menunjukka­n lokasi pengambila­n duit. Tersangka lainnya bertugas menyambang­i korban di lokasi yang dimaksud. Ketika kepercayaa­n terhadap tersangka sudah terbangun, saat itulah para pelaku mengambil kesempatan.

Pelaku akan meminta PIN pribadi korban. Alasannya, mereka hendak melakukan beberapa hal untuk membebaska­n kartu korban. Saat itu juga tersangka yang ada di balik layar melakukan pengurasan. ’’Pelaku memang biasanya beraksi secara berkomplot, tidak pernah sendiri,’’ papar pria yang akrab disapa Leo tersebut.

Beberapa juga mengintai korban lebih dulu. Calon korban yang sudah ditandai akan dibuntuti ketika masuk ke ATM. Ketika korban merasa kesulitan, mereka akan datang untuk membantu. Nah, saat itu pelaku melancarka­n aksinya.

Menurut Leo, para nasabah memang harus lebih waswas. Mereka harus menghafal nomor call center bank tempatnya menyimpan uang. Dengan begitu, jika ada kejadian seperti itu, mereka bisa langsung melapor.

Selain itu, nasabah dianjurkan untuk tidak gampang percaya pada orang asing. Sebab, beberapa pelaku justru menyamar dengan mengenakan kostum yang menyerupai petugas bank. Setelah korban percaya, duit nasabah akan dikuras. ’’Jadi, percayalah kalau memang sudah melapor secara sah ke pihak bank,’’ jelas polisi asli Medan tersebut.

Pengamanan yang diberikan pihak bank sebenarnya sudah memadai. Mereka sudah menyematka­n beberapa teknologi untuk menunjang keamanan para nasabah. Salah satunya, mengirim petugas satpam ke beberapa ATM di Surabaya. (bin/c15/ano)

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? TIDAK NANGGUNG: Inilah peralatan untuk membongkar ATM yang disita polisi dari sindikat Widodo cs.
DIPTA WAHYU/JAWA POS TIDAK NANGGUNG: Inilah peralatan untuk membongkar ATM yang disita polisi dari sindikat Widodo cs.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia