Realisasi Jalur Beton 6 Km Baru Tahun Depan
PENGGUNA jalan raya Pare–Plosoklaten, Kabupaten Kediri, harus lebih bersabar. Walaupun 3 km di antara total 9 kilometer (km) jalan aspal di jalur tersebut sudah diganti beton hingga mulus, sisanya masih belum tersentuh.
Masih ada sepanjang 6 kilometer jalur aspal yang belum dibeton. Parahnya, kondisi aspal rusak berat. Bahkan, bila tak hati-hati, pengguna jalan bisa berpotensi kecelakaan. Kabarnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kediri baru membeton sisa jalan tersebut pertengahan tahun depan.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Kediri, sisi utara jalur Pare–Plosoklaten, tepatnya 1 kilometer jalur mulai Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, itu sudah dibeton mulus. Namun, titik setelah Perhutani ke selatan hingga Pasar Dermo, Plosoklaten, sepanjang 6 kilometer rusak parah.
Baru setelah selatan Pasar Dermo hingga Polsek Plosoklaten sejauh 2 kilometer, jalur kembali mulus karena sudah dibeton. ”Aduh, jalan aspal yang belum dibeton itu rusak banget,” ujar Ahmad Arifudin, 31, pengendara motor asal Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, saat ditemui koran ini di jalur aspal Desa Watugede, Kecamatan Puncu, yang rusak parah kemarin.
Jalur tersebut memang terlihat rusak parah. Beberapa titik jalan aspal selebar 6 meter telah mengelupas. Selain itu, jalan tersebut berlubang. Bahkan ada lubang yang sedalam 25 cm.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Candra Wahyu Purnama menerangkan, jalan aspal yang rusak juga akan diganti beton. Namun, perbaikan tak bisa direalisasikan tahun ini.
Alasannya, hingga 31 Desember tahun ini, targetnya hanya membangun 3 kilometer jalan yang kini tinggal finishing. Alokasi dana berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Jawa Timur ( Jatim) dan dana alokasi khusus (DAK). Adapun jalan sepanjang 6 km yang belum dibeton rencananya baru diajukan pada tahun depan.
Pada pertengahan 2018, kata Irwan, jalan yang rusak sepanjang 6 km tersebut baru dibangun. ”Baru tahun depan akan dibeton,” ungkapnya. (fiz/ndr/c21/diq)