Dari Joging hingga Skiping
Kiat Pemain Jaga Kebugaran di Kampung Halaman
SEJUMLAH penggawa Persebaya Surabaya memanfaatkan libur kompetisi untuk pulang ke kampung halaman. Meski demikian, kewajiban sebagai pemain profesional tetap harus mereka lakukan. Yakni, menjaga kebugaran. Kewajiban itu harus mereka jalankan. Pasalnya, sebelum liburan pelatih Angel Alfredo Vera berpesan kepada seluruh pemain untuk menjalani latihan secara mandiri.
Nah, pemain yang pulang kampung punya cara yang bervariasi untuk menjaga kondisi fisik. Kurniawan Karman, misalnya. Winger Persebaya itu berada di Gowa, Sulawesi Selatan, sejak Rabu (30/8). Dia tetap berlatih un tuk se kadar menjaga kondisi fisik. Misalnya, m e l a ku k a n push-up, sit-up, dan skiping atau lompat tali. ’’Rumah saya kebetulan juga dekat dengan lapangan. Jadi, saya juga sempat coba game dengan teman-teman di sini (Gowa, Red). Selain buat hiburan, kan juga jaga kebugaran,’’ kata Kurniawan.
Berbeda dengan M. Hidayat yang pulang kampung ke Bontang. Gelandang bernomor punggung 96 tersebut lebih memilih joging sebagai latihan rutinnya setiap pagi. ’’Saya juga latihan dengan bola. Kadang-kadang main sendiri, kadang juga dengan teman-teman. Biar sentuhan bola saya tidak kaku,’’ ujar Hidayat.
Sebaliknya, Nerius Alom tidak pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Puncak, Papua. Gelandang 22 tahun itu malah pergi ke Bandung untuk bertemu dengan temantemannya. Namun, dia tidak lupa untuk tetap berlatih. ’’Biasanya, saya nge-gym saja sih. Lebih santai untuk melakukannya. Jadi, saya tidak ada beban untuk mematok target seperti apa,’’ ucap mantan penggawa Persipura Jayapura tersebut.
Striker Rishadi Fauzi justru melakukan hal yang lebih sederhana. Dia memilih untuk joging mengelilingi kompleks perumahannya di Tangerang, Banten. ’’Memang pengin lebih banyak kumpul dengan keluarga sih. Joging disesuaikan dengan mood saja. Biar lebih rileks dan nyaman,’’ ungkap mantan pemain Persita Tangerang tersebut.
Kapten Rendi Irwan juga termasuk kategori pemain yang ’’pulang kampung’’. Rendi yang berdomisili di kawasan Sukodono, Sidoarjo, tidak lupa untuk tetap berolahraga. Dia lebih senang joging dan bersepeda. ’’Kadang-kadang juga futsal bareng temanteman sini,’’ jelasnya.
Manajer Persebaya Chairul Basalamah menyatakan, manajemen memang tidak ingin membebani para pemain dengan keharusan berlatih keras selama liburan. Sebab, libur yang diberikan memang tidak banyak. Selain itu, dengan berkumpul dengan keluarga, diharapkan pemain bisa lebih fresh saat kembali menjalani kompetisi.
’’Toh, laga berikutnya juga masih tanggal 14 September. Masih ada cukup waktu untuk memperbaiki kebugaran setelah libur. Kami akan lakukan secara bersama-sama,’’ tutur pria yang akrab disapa Abud tersebut.
Toleransi berupa kelonggaran itu juga sebagai pengganti jadwal padat setelah Lebaran lalu. Di mana, sepanjang Juli lalu Rendi Irwan dkk harus menjalani lima laga selama sebulan.
’’Jadwal kami sangat padat sejak setelah Lebaran. Jajaran pelatih juga sepakat bahwa kami ingin pemain lebih santai. Pelatih juga menyarankan untuk berlatih pastinya. Tetapi, kali ini kami lebih memberikan kelonggaran,’’ paparnya. (dit/c14/bas)