Jawa Pos

Meninggal setelah Lempar Jumrah

-

SIDOARJO – Satu lagi jamaah haji Sidoarjo yang meninggal di Tanah Suci. Siti Khodijah, 63, nama jamaah kloter 71 tersebut, berasal dari Desa Mulyodadi, Kecamatan Wonoayu. Dia meninggal setelah melaksanak­an lempar jumrah Minggu (3/9) pukul 16.00 waktu setempat.

Saat itu Siti yang pergi haji bersama putra sulung dan istri (menantu) mengalami gejala serangan jantung. Lalu, dia dilarikan ke rumah sakit. ’’Beliau ini salah seorang jamaah yang memang punya riwayat banyak penyakit. Mulai PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) hingga gagal jantung,’’ terang Kepala Kantor Kementeria­n Agama (Kemenag) Sidoarjo Achmad Rofi’i kemarin (4/9).

Rofi’i yang sedang bertugas di Makkah menyampaik­an, Siti memang bersikeras untuk menyelesai­kan rangkaian haji dengan maksimal. Misalnya, dengan melaksanak­an nafar tsani daripada nafar awal. Nafar tsani adalah kegiatan ibadah lempar jumrah lagi pada 13 Zulhijah.

’’ Padahal, jamaah yang sudah lansia bisa melakukan nafar awal. Ba h kan diwakilkan,’’ jelasnya. Rencananya, Siti dimakamkan di wilayah Syarekh, Makkah.

Agus Siswanto, 37, menantu yang tinggal serumah dengan almarhumah Siti, mengatakan sudah mengetahui kabar duka tersebut pada pukul 00.00 tadi malam. Yang menginform­asikan adalah putra sulung almarhumah. ’’Pas saya telepon (balik), baru saya yakin bahwa itu suara kakak ipar,’’ tutur Agus. Dia adalah suami Alfi Hikmawati, anak kedua Siti. Menurut Agus, keluarga sudah berlatih ikhlas jauh sebelum Siti berangkat haji. Sebab, sang ibu mertua sudah tegas bakal berangkat ke Makkah dengan tekad bulat. Dia sering mengatakan ikhlas meninggal sesudah menjalanka­n ibadahnya. ’’Bagi ibu, itu sudah seperti mati syahid. Kami juga senang keinginann­ya tercapai. Hanya agak sedih karena tidak bisa melihat jasadnya kali terakhir,’’ ujarnya.

Kepala Seksi Pelayanan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Sidoarjo Rohmad Nasrudin menuturkan, dua kasus jamaah asal Sidoarjo yang meninggal dipicu penyakit jantung. Sebelumnya, kejadian serupa dialami Hariono Sutaji Truma, jamaah haji asal Desa Keboansike­p, Kecamatan Gedangan. Pria 63 tahun itu mengembusk­an napas terakhir pada 29 Agustus pukul 20.45 waktu setempat setelah mengeluhka­n rasa sakit di bagian dadanya.

’’Sudah diimbau Kementeria­n Agama agar tidak memaksakan kondisi. Terutama karena situasi di sana sangat ekstrem, termasuk cuaca,’’ jelasnya. (bil/c7/pri)

 ?? MOCHAMAD SALSABYL/JAWA POS ?? IKHLASKAN HATI: Kasi Pelayanan Haji dan Umrah Rohmad Nasrudin (dua dari kanan) menyampaik­an bela sungkawa kepada Agus Siswanto yang mewakili keluarga almarhumah Siti Khodijah di kediaman, Desa Mulyodadi, Wonoayu, kemarin.
MOCHAMAD SALSABYL/JAWA POS IKHLASKAN HATI: Kasi Pelayanan Haji dan Umrah Rohmad Nasrudin (dua dari kanan) menyampaik­an bela sungkawa kepada Agus Siswanto yang mewakili keluarga almarhumah Siti Khodijah di kediaman, Desa Mulyodadi, Wonoayu, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia