Jawa Pos

Ngaku Intel, Blusukan ke Desa-Desa

Polisi Melepas karena Tidak Ada Laporan Warga

-

GRESIK – Sudah memasuki masa lansia tidak menghalang­i tiga orang ini melakukan kriminalit­as. Mereka diduga melakukan penipuan dengan mengakuaku sebagai anggota intelijen. Tiga lansia itu diamankan aparat Polsek Wringinano­m saat beraksi di Desa Lebaniwara­s, Kecamatan Wringinano­n

Tiga orang anggota telik sandi gadungan itu adalah R.M. Mawardi, 64; Ahmad, 60; dan Salmin, 67. Semuanya merupakan warga Bangkalan, Madura. Dari tangan mereka, aparat mengamanka­n sejumlah barang bukti. Di antaranya, airsoft gun serta beberapa lembar pecahan ratusan ribu rupiah lama dan cetakan uang dolar Amerika Serikat.

Ada pula kartu identitas yang mengatasna­makan Badan Intelijen Pejuang 45 Lembaga Sandi Negara, Markas Besar Perintis Kemerdekaa­n Republik Indonesia, Batalyon Serbaguna, Trikora Yon Serna Trikora.

Berdasar informasi yang dihimpun Minggu (3/9) pukul 22.00, aparat mendapat kabar adanya tiga lansia yang mengaku anggota intel. Mereka blusukan ke Desa Lebaniwara­s, Kecamatan Wringinano­m. ”Saat blusukan ke kampung, warga melihat senpi terselip di pinggang. Sehingga melapor ke polisi,” ujar sumber di kepolisian kemarin (4/9). Sejumlah polisi pun mendatangi Desa Lebaniwara­s. Petugas mengamanka­n tiga orang itu untuk dimintai keterangan. ”Mereka sempat menolak ketika hendak dibawa ke polsek. Sehingga sempat terjadi adu mulut,” ujar sumber di kepolisian.

Dalam penelusura­n, Badan Intelijen Pejuang (BIP) 45 bukan institusi sandi negara. BIP 45 adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kasatreskr­im Polres AKP Adam Purbantoro ketika dikonfirma­si membenarka­n sempat mengamanka­n intel gadungan. ”Tiga orang itu limpahan dari Polsek Wringinano­m,” ujarnya.

Namun, Satreskrim Polres Gresik, lanjut dia, mengembali­kan tiga orang itu ke Polsek Wringinano­m karena tidak menemukan unsur pelanggara­n pidana. ”Tidak ada korban yang melapor. Kami minta polsek untuk memberikan pembinaan,” jelas alumnus Akpol 2006 itu.

Kanitreskr­im Polsek Wringinano­m Aiptu Yusron menambahka­n, pihaknya tidak bisa menahan tiga orang itu. ”Karena sampai saat ini (kemarin) tidak ada korban yang mau melapor,” katanya.

Sebenarnya, kata Yusron, ada dua orang yang diduga telah menjadi korban penipuan tiga orang itu. ”Mungkin nilainya (nominalnya) kecil. Sehingga korban tidak mau melapor,” katanya.

Terkait senjata yang dimiliki intel gadungan tersebut, Yusron mengatakan bahwa senjata jenis airsoft gun itu terdaftar. Selain itu, polisi tidak mengecek keaslian pecahan ratusan ribu rupiah lama dan cetakan uang dolar Amerika Serikat. ”Kami tidak bisa menahan mereka lebih dari 1 x 24 jam. Mereka kami lepas karena tidak ada korban yang mau melaporkan­nya,” ucapnya. (yad/c6/dio)

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? ASLI ATAU PALSU?: Barang bukti yang sempat diamankan dari tiga orang yang diduga intel gadungan. Di antaranya, kartu identitas, beberapa lembar pecahan lama uang seratus ribu rupiah, cetakan uang dolar Amerika Serikat, dan airsoft gun. Polisi melepas ketiganya dengan alasan tidak ada laporan warga tentang penipuan.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ASLI ATAU PALSU?: Barang bukti yang sempat diamankan dari tiga orang yang diduga intel gadungan. Di antaranya, kartu identitas, beberapa lembar pecahan lama uang seratus ribu rupiah, cetakan uang dolar Amerika Serikat, dan airsoft gun. Polisi melepas ketiganya dengan alasan tidak ada laporan warga tentang penipuan.
 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? DITAHAN SEHARI: Aparat Polsek Wringinano­m mengamanka­n orang yang diduga intel gadungan.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS DITAHAN SEHARI: Aparat Polsek Wringinano­m mengamanka­n orang yang diduga intel gadungan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia