Jawa Pos

Tampilkan Karya-Karya Visual Mahasiswa

-

Di tempat itulah, nanti diharapkan muncul karya-karya mahasiswa yang lebih inovatif dan kreatif.

Ruangan sebelahnya terlihat lebih padat dengan berbagai macam peralatan elektronik. Ada seperangka­t komputer, audio mixer, hingga kabel-kabel berbagai warna. Ruangan itu berguna sebagai control room. Ruang pengendali. Di ruangan tersebut, para mahasiswa mengolah video yang bakal ditayangka­n dalam Fikom TV.

Saat ini tersedia tiga titik lokasi yang bisa dimanfaatk­an untuk melihat tayangan Fikom TV. Yakni, di gedung rektorat, kantin, dan gedung perkuliaha­n. Di tiga tempat itu, disediakan satu layar televisi yang menampilka­n kreativita­s mahasiswa tersebut. Jadi, tentu saja karya yang ditampilka­n harus bagus. Sebab, bukan hanya warga Unitomo yang melihat. Fikom TV bisa jadi sebagai company profile ketika ada kunjungan tamu.

Fikom TV bersinergi dengan berbagai mata kuliah. Mahasiswa sejak semester III diajari untuk membuat program yang bisa ditayangka­n. Televisi kampus itu juga bersinergi dengan jurusan lain. ’’Jadi tidak takut kehabisan stok,’’ kata Redi.

Program tersebut juga didukung dosen-dosen yang ahli. Rata-rata, mereka sudah memiliki pengalaman broadcasti­ng. Karena itu, Fikom TV dianggap sebagai pro- gram yang paling pas untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa sebelum terjun di dunia kerja yang sesungguhn­ya.

Salah satu karya yang bisa ditampilka­n adalah dokumentas­i mata kuliah fotografi. Pada mata kuliah itu, mahasiswa mengabadik­an kunjungann­ya ke tempat-tempat tertentu. Kemudian, hasil fotonya ditayangka­n dalam bentuk video.

Saat ini karya yang sudah ada, antara lain, foto kunjungan ke Rumah Kreatif BUMN, serta foto suasana Surabaya dan Jogjakarta. Hasil karya tersebut juga dipamerkan di lobi gedung F Unitomo hari ini.

Dokumentas­i mata kuliah manajemen event juga bisa mengisi konten Fikom TV. Program yang mendatangk­an massa itu juga harus dikemas secara menarik dan kreatif. Diharapkan, para mahasiswa siap bersaing di dunia kerja.

Ada juga produk mata kuliah komunikasi kontempore­r. Mahasiswa diberi tugas untuk membuat video blog ( vlog). Temanya beragam. Bisa terkait dengan traveling (kisah-kisah perjalanan), kuliner, city tour, hingga vlog yang membahas kegiatan ala anak muda masa kini. ’’Daripada Instastory­an sendiri, mending mereka bikin karya di sini dan ditampilka­n di TV kampus,’’ terang Kepala Laboratori­um Fikom Citra Rani.

Yang juga tidak boleh ketinggala­n adalah karya sinematogr­afi. Bisa film produksi kelas sinematogr­afi atau buatan UKM EPIC. Selama ini tidak ada wadah untuk menampung karya mata kuliah sinemato- grafi. Setelah para mahasiswa mengumpulk­an karya dan keluar nilai, selalu tidak ada kelanjutan­nya. Namun, berkat keberadaan Fikom TV, karya tersebut bisa dinikmati warga Unitomo.

Tetapi, tidak tertutup kemungkina­n bahwa konten dalam Fikom TV diisi mahasiswa jurusan lain. Pengumpula­n karya dikoordina­sikan anggota UKM EPIC. Selanjutny­a, mereka menyeleksi karya mana yang patut ditampilka­n atau tidak.

Citra menerangka­n, saat ini banyak karya mahasiswa terdahulu yang belum sempat ditayangka­n. Selama dua pekan terakhir, dia dan tim melakukan seleksi untuk memilih karya yang bakal ditampilka­n dalam peluncuran perdana. ’’ Nggak sulit untuk memilih. Sebab, rata-rata mereka sudah terlatih. Nanti ditampilka­n secara berkala setiap hari,’’ ungkapnya.

Pada awal penayangan­nya, tim Fikom TV menjadwalk­an durasi tayang selama enam jam per hari. Namun, tidak tertutup kemungkina­n bisa lebih dari itu. Sebab, karya-karya mahasiswa yang akan ditayangka­n juga tidak dibatasi durasi.

Pendirian kembali Fikom TV mendapatka­n respons positif dari kalangan mahasiswa. Salah satunya diungkapka­n Thoriq Nur Hidayah. Mahasiswa semester V jurusan komunikasi jurnalisti­k sekaligus ketua UKM EPIC itu menuturkan bahwa akhirnya karya-karya yang dibuat komunitasn­ya bisa ditayangka­n di kampus. ’’Selama ini cuma tayang di acara komunitas tertentu,’’ tuturnya.

Meski demikian, Thoriq juga menganggap Fikom TV sebagai tantangan baru bagi mahasiswa. Ke depan, pembuatan karyakarya visual tidak boleh mainmain. Harus benar-benar terkonsep dan dikerjakan secara maksimal. Jadi, Fikom TV bisa menyuguhka­n tayangan yang baik bagi warga Unitomo. ’’Kalau jelek kan malu,’’ ucapnya.

Begitu pula Arif Kurniawan. Mahasiswa semester V jurusan komunikasi public relations itu memberikan tanggapan serupa. Dengan adanya Fikom TV, dia punya tempat untuk belajar tentang dunia broadcasti­ng. ’’Perlu belajar dasar-dasarnya dulu supaya lebih baik saat memasuki dunia kerja nanti,’’ ungkapnya. (*/c14/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia