Jawa Pos

Wujudkan Fantasi di Atas Kanvas

Goresan Cat Akrilik Icha Dechapoe

-

SURABAYA – Tangan dingin seniman perempuan, Icha Dechapoe, selalu produktif menghasilk­an karya. Icha dikenal sebagai pelukis beraliran surealis dan fantasi tasi. Karena itu, imajinasi yang dituangkan da dalam nikmatnya sebuah larut lukisan dalam membawadun­ia dongeng.para peSaat ditemui di studionya pada Kamis (31/8), ada tiga lukisan yang menyita perhatian. Lukisan tersebut menyiratka­n filosofi yang dibawa dengan menggunaka­n goresan cat akrilik di atas kanvas. ”Ketiga lu lukisan bercerita tentang hidup, takdir, ma maupun kisah dongeng Red Riding Hood,” terangnya sambil menunjukka­n karya yang identik dengan warna-warna segar itu. Icha menghadirk­an banyak elemen pada lukisannya. Ada satu lukisan yang diberi judul Tiket ke Pentatonic­ore. Lukisan berukuran 100 x 90 sentimeter tersebut bercerita tentang takdir yang mutlak. Ada suatu masa ketika manusia mencari kebenaran dan memasuki rumah yang kekal. Terdapat planet Jupiter y yang sedang memakai earphone. MusikM yang didengarka­n dilambangk­andilamban­g dengan hati. ”Jupiter itu simbolsimb jiwa. Dia selalu mendengark­an kebenaran dan kasih sayang,” katanya.ka Sementara itu, yangyan tak kalah menarik adalah trenggilin­gtren yang digambarka­n dalam versi monster. Karakter trenggilin­gtren yang memiliki perta pertahanan diri dengan cara menggulung tubuh itu d dikaitkan dengan perbuatanp­er manusia. ” ”Seperti manusia yangy sedang men menutupi aib,” lan lanjutnya. S Seniman ya yang juga piani nis tersebut berki berkisah tentang berhenti berhentiny­a waktu. Tentang kiam kiamat. Cerita itu digambarka­n pa pada lukisan berjudul Kalamasa.Kalama Lukisan cat akrilik di atas kanvas tersebut didominas didominasi warna biru dari gelombang ombako yang menyeruak. ”Ketika”Ke kiamat, air akan meluap,”meluap ucapnya. Air itu meluap b bersamaan dengan hilangnya gravitasi yang di- lambangkan dengan bulatan molekul ul yang melayang di udara.

Di bagian kanan lukisan, tampak bumimi yang bersorak. Bumi memegang simbal,l, menandakan seakan berbicara ”ini sudahh waktunya”. Lalu, semua yang berbau angkaa hasil ciptaan manusia akan lenyap. Angkaaangk­a buatan yang lenyap berupa derajat,t, takhta, uang, dan lain-lain. ”Semua manusia menjadi sama. Hanya waktu yang abadi,” tuturnya.

Sementara itu, untuk lukisan Fate andd Destiny, Icha mengisahka­n tentang ceritaa Red Riding Hood. Diceritaka­n keberanian n tokoh utama, Valerie, yang berjuang walauu kematian selalu menghantui­nya. ”Dari situ,u, dapat ditafsirka­n bahwa kita sebenarnya a masih bisa mengubah nasib, tapi tidak bisaa mengubah takdir,” ungkapnya. (esa/c16/jan) )

 ??  ?? CERITA DONGENG: Icha Dechapoe di ruang kerjanya. Lukisan-lukisannya selalu menggambar­kan tentang fantasi dan imajinasin­ya. Foto kanan, lukisan berjudul Fate and Destiny.
CERITA DONGENG: Icha Dechapoe di ruang kerjanya. Lukisan-lukisannya selalu menggambar­kan tentang fantasi dan imajinasin­ya. Foto kanan, lukisan berjudul Fate and Destiny.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia