Jawa Pos

Hafizh Siap-Siap Makin Ganteng

-

SURABAYA – Operasi pengangkat­an tanda lahir di wajah Muhammad Hafizh Ahza Ibad berlangsun­g di RSAL dr Ramelan kemarin (5/9). Selama empat jam tanda hitam yang memenuhi pipi, hidung, dan bawah mata Hafizh berhasil diangkat. Ke depan bocah yang berusia dua tahun itu tentu bisa semakin ganteng.

Operasi yang dimulai pukul 08.00 tersebut dipimpin dr Bambang Wicaksono SpBP-RE. Dokter menggunaka­n teknik

Masyarakat lebih mengenalny­a sebagai cangkok kulit. Proses tersebut mengambil bagian lain dari kulit tubuh, lalu ditutupkan lagi di bagian tubuh yang disayat. Kami mengambil kulit di bagian paha. Selanjutny­a ditempel di bagian pipi,’’ tutur Bambang.

Dokter memilih kulit paha kiri Hafizh karena memiliki kontur yang halus. Kulit paha juga lebih lebar. Lebih cerah

Dengan begitu, jika dipasangka­n di wajah, tidak begitu tampak perbedaan yang mencolok.

Sejak di ruang transfer operasi, tim dokter membius Hafizh. Dia tertidur begitu pulasnya kemarin pagi. Kondisi itu berbeda dengan sebelumnya. Hafizh seakan tidak mau lepas dari gendongan Winda Nugas Lestari, sang ibunda. Begitu pula ketika kursi roda yang didorong anggota tim medis menjemputn­ya. Dia ogah-ogahan. Hafizh juga sulit diminta ganti baju operasi. Meski baju yang dipakai ketika datang ke rumah sakit sudah dilepas, dia memilih bertelanja­ng dada.

Pukul 08.40 operasi membersihk­an tanda lahir Hafizh dimulai. Bagian pipi digarap lebih dulu. Pola pun dibuat. Tujuannya, menentukan lebar bagian yang akan diangkat. Dimulai dari bagian pipi, tanda lahir Hafizh berhasil diangkat. Bambang butuh waktu setengah jam untuk menyelesai­kannya. Setelah itu, dia baru mengangkat kulit di bagian paha kiri. Kulit paha, lalu ditempelka­n di bagian wajah untuk menutup luka di pipi,’’ jelas dokter spesialis bedah plastik tersebut. Kulit paha yang sudah diangkat selanjutny­a ditetesi aquades. Tujuannya, kulit tetap lembap. Jika terlalu kering, kulit akan mati. Begitu juga jika terlalu basah.

Selain menjaga kelembapan, kulit tidak boleh dalam keadaan tertarik. Jadi, sebelum meletakkan kulit paha ke wajah, lebarnya harus dipastikan mencukupi. Kalau ada tarikan, bisa mengubah bentuk wajah. Bibirnya tertarik atau yang lain,’’ jelas Bambang.

Setelah selesai, giliran kulit bagian paha kanan yang diambil. Kulit tersebut diperlukan untuk menutup luka sayatan di paha kiri Hafizh. Langkah tersebut dilakukan karena lapisan kulit yang diambil dari paha kiri cukup dalam. Bila tidak ditutup, jaringan kulit tidak akan tumbuh lagi.

Dalam operasi tersebut, tidak diperlukan jahitan untuk menutup bagian paha kiri. Kulit tipis dari paha kanan hanya dicuci dengan larutan fisiologik ( PZ), lalu dilebarkan. Selanjutny­a, kulit hanya ditempelka­n dan operasi selesai. Bisa langsung kembali ke kamar dari recovery room (RR). Nanti kami awasi 1x24 jam untuk dilihat ada atau tidaknya pendarahan,’’ jelasnya.

Lima hari lagi tim dokter mengevalua­si cangkok kulit itu. Apakah sudah benar-benar menyatu ataukah tidak. Jika bagus, jahitan juga bisa dilepas pada hari yang sama. Jika tidak, ditunggu hingga hari ketujuh sampai kesepuluh.

Operasi tersebut selesai pukul 12.00. Hafizh pun sadar tiga puluh menit kemudian. Tubuhnya langsung berontak karena merasakan sakit pada luka bekas operasi. Orang tuanya yang dipanggil masuk tidak mampu menenangka­nnya.

Sekitar tiga puluh menit Hafizh menangis. Merasa tidak tega, Serda Mustiamin, sang ayah, lantas meminta perawat memberikan obat penenang. Begitu dokternya datang, Hafizh langsung disuntik dan akhirnya bisa tenang,’’ ucapnya.

Pukul 13.30 bocah yang berulang tahun setiap April tersebut diperboleh­kan kembali ke ruangan. Matanya masih sayu. Separo wajahnya tertutup perban. Sang ibu terus menggumamk­an kalimat, Hafizh, cepat sembuh ya, nak’’. (dwi/c15/git)

 ?? GRAFIS: RIZKY/JAWA POS, FOTO: GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? skin graft.
GRAFIS: RIZKY/JAWA POS, FOTO: GHOFUUR EKA/JAWA POS skin graft.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia