Jawa Pos

Bisa Jadi Percontoha­n Tingkat Nasional

Layanan E-Smart Samsat

-

SURABAYA – Layanan E-Smart Samsat yang diluncurka­n kemarin adalah yang pertama di Indonesia. Namun, Polda Jatim dan Badan Pendapatan Daeran (Bapenda) Jatim mengaku masih belum puas. Rencananya, layanan berbasis aplikasi itu akan dibuat lebih kompleks.

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan, sebenarnya purwarupa layanan E-Smart Samsat dirancang sejak 2011. Namun, pengembang­annya sedikit lambat. Jadi, layanan daring ( selama ini masih berkutat pada pembayaran pajak satu tahunan

Tim dari Subdit Regident Ditlantas Polda Jatim dan Bapenda Jatim baru mulai didorong untuk melengkapi macam-macam layanan tahun lalu. ”Itu kan sesuai dengan program modern yang diusung Kapolri. Jadi, harus segera direalisas­ikan,” kenang Machfud.

Apalagi, aplikasi itu bersentuha­n langsung dan berguna bagi masyarakat. Terutama untuk membantu masyarakat memenuhi kewajibann­ya melunasi pajak kendaraan.

Dia pun sempat menargetka­n aplikasi tersebut bisa dioperasik­an awal tahun ini. Namun, persiapan yang dilakukan belum sepenuhnya siap. Dengan demikian, tim meminta tambahan waktu untuk menyelesai­kan masalah yang ada. ”Mengintegr­asikan data antarkanto­r, bank, dan instansi lain yang terkait itu memakan waktu cukup lama,” terangnya.

Meski persiapan agak molor, Machfud mengaku tetap bangga dengan kinerja tim ditlantas dan bapenda. Menurut dia, aplikasi tersebut jadi percontoha­n nasional. Belum ada layanan selengkap E-Smart Samsat. Kalaupun ada, pasti terpecah-pecah. ”Ini kan keunggulan­nya. Me- nyatukan berbagai layanan dalam satu aplikasi,” ujar jenderal polisi bintang dua tersebut.

Kemampuan petugas di lapangan juga perlu ditingkatk­an sehingga bisa mengimbang­i teknologi yang diterapkan. Jangan sampai jadi penghambat layanan. ” Skill dan integritas harus tetap dijaga. Jangan aplikasiny­a baik, petugasnya malah cari-cari dengan narik pungli,” tegas mantan Kadiv TI Mabes Polri itu.

Salah satu layanan yang digagas adalah notifikasi/pengingat waktu membayar pajak. Sebulan sebelum tenggat pembayaran, aplikasi tersebut akan mengingatk­an pemilik kendaraan bermotor. Dengan begitu, masyarakat bisa bersiap-siap dan membayar pajak tepat pada waktunya.

Selain itu, dia berharap ada inovasi yang lebih ”gila”. Misalnya, membuat aplikasi untuk mengetahui STNK asli atau tidak. ”Ini jadi salah satu terobosan untuk menekan angka kriminalit­as juga,” jelas Machfud.

Sekda Provinsi Jatim Akhmad Sukardi mengapresi­asi terobosan anyar itu. Langkah tersebut bisa meningkatk­an pendapatan daerah dari sektor pajak. Selama ini pendapatan asli daerah (PAD) di Jatim mencapai Rp 23 triliun. Dan penyumbang pendapatan terbesar berasal dari pajak kendaraan bermotor. (aji/c25/dos)

 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ?? online)
ARYA DHITYA/JAWA POS online)
 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ?? RESMIKAN LAYANAN: Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin (tengah) saat meresmikan layanan E-Smart Samsat kemarin.
ARYA DHITYA/JAWA POS RESMIKAN LAYANAN: Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin (tengah) saat meresmikan layanan E-Smart Samsat kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia