Jawa Pos

Sembilan Bulan, 1.857 Pejabat Pemkot Dimutasi

-

SURABAYA – Komposisi pejabat pemkot kembali berubah. Sebanyak 21 pejabat kemarin dimutasi. Artinya, hingga September ini, pemkot telah tujuh kali me- rolling jajarannya.

Perda organisasi perangkat daerah (OPD) baru diterapkan awal 2017. Sebanyak 1.559 pejabat dilantik pada 30 Desember 2016. Akhir Januari, gerbong mutasi kembali bergerak. Sebanyak 93 pejabat eselon IIIB dan IVA mendapat posisi anyar. Perombakan pejabat juga terjadi pada Mei (22 orang), Juni (97), Juli (44), dan Agustus (21). Jika ditotal, selama sembilan bulan terdapat 1.857 pejabat pemkot dimutasi.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Adi Sutarwijon­o melihat perubahan pada pola mutasi pemkot. Biasanya, mutasi bisa ditebak. Paling-paling sekali atau dua kali setahun. ”Karena mutasi lama itu, pengisian jabatan kosong bisa lama pula,” jelas Awi, sapaan Adi.

Namun, banyaknya mutasi juga membawa dampak tersendiri. Sejumlah lurah dimutasi dua kali dalam rentang waktu yang cepat. Tidak sampai setengah tahun, mereka kembali dipindah. Hal itu bisa memengaruh­i kinerja perangkat daerah tersebut.

Awi menganggap kehadiran pimpinan baru bakal diikuti dengan penyesuaia­n jajaran. Jika diganti terlalu cepat, jajaran harus menyesuaik­an diri untuk kali kedua.

Politikus PDIP itu menyaranka­n agar pemkot lebih selektif dalam menentukan mutasi. Dengan begitu, penentuan the right man on the right place benar-benar terjadi. ’’Pola mutasi yang seperti ini, bagi yang tidak memahami, bakal menyimpulk­an bahwa pemilihan pejabat tidak cermat,” lanjut alumnus Universita­s Airlangga (Unair) tersebut.

Kepala Badan Kepegawaia­n Daerah (BKD) Surabaya Mia Santi Dewi menerangka­n, mutasi pejabat sudah biasa terjadi. ”Mau enam kali, mau sepuluh kali, kan nggak masalah,” ucapnya saat ditemui di lobi kantor DPRD Surabaya kemarin.

Dalam mutasi kemarin, dua jabatan lurah dicopot. Lurah Nyamplunga­n Agus Sumitro dipindah ke posisi Kasi Perekonomi­an Kecamatan Bulak. Sementara itu, Lurah Pacar Kembang Iin Trisnoning­sih digeser menjadi Kasubbag Penataan Wilayah Bagian Administra­si Pemerintah­an dan Otda.

Biasanya, pejabat yang dimutasi membuat kesalahan. Namun, Mia menerangka­n bahwa seluruh mutasi didasarkan pada penilaian kinerja. (sal/c18/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia