Ke Sidoarjo dan Lamongan lewat Sungai
GRESIK – Angkutan air menjadi peluang moda transportasi yang penting di wilayah Kabupaten Gresik. Baik antarkecamatan maupun antarkabupaten. Cukup naik perahu kalau ingin ke Sidoarjo atau Lamongan. Syaratnya, aman dan nyaman.
Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) menyebutkan, di Jatim saat ini beroperasi 352 dermaga angkutan sungai. Menurut Nyono, kepala Bidang Perhubungan Laut dan Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (LLASDP) Dishub Jatim, di Kabupaten Gresik ada 53 titik angkutan sungai.
Namun, rata-rata belum memenuhi standar keamanan. Masih berbahaya. Contohnya, perahu penyeberangan di Kecamatan Wriginanom. Penyeberangan tersebut pernah memakan 11 korban jiwa April lalu. Perahu terbalik. Korban tenggelam.
Untuk itu, Pemprov Jatim siap menyediakan anggaran. Dermaga perahu akan diperbaiki. ’’Nanti (dialokasikan, Red) melalui PAK (perubahan anggaran keuangan),’’ ujar Nyono dalam diskusi tentang pemanfaatan ruang sungai di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) kemarin (7/9).
Mengapa transportasi sungai penting? Nyono menjelaskan, lewat sungai, waktu serta biaya angkutan lebih efisien dan efektif. Jarak tempuh lebih dekat. Waktunya lebih cepat. Khususnya wilayah perbatasan. Misalnya, Gresik ke Sidoarjo atau Gresik ke Lamongan.
’’Penyeberangan di Kabupaten Blitar dan Tulungagung sudah aman. Perahu maupun dermaganya,’’ kata Nyono. Selain sepeda motor, mobil pun bisa. ’’Perahunya mampu mengangkut sampai lima mobil,’’ jelasnya. Nanti warga Gresik bisa bepergian ke Lamongan atau Sidoarjo cukup dengan naik perahu. ( adi/c19/roz)