Ngebut di Kampung, Tewas Dimassa di Kelurahan
SOLO – Ngebut benjut. Tulisan itu biasa dipasang di sudut kampung sebagai peringatan agar pengguna jalan tidak melajukan kendaraan bak pembalap.
Nah, bagi Sardi, warga Kampung Joyotakan RT 04, RW 03, Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, dia tidak sekadar benjut karena ngebut. Melainkan nyawanya pun tercerabut. Sardi yang dikenal sebagai jagoan kampung itu tewas dikeroyok warga Kamis (7/9).
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Joyotakan Kopda Catur Handoko menerangkan, sebelum kejadian, Sardi dalam kondisi mabuk mengendarai sepeda motor dengan kencang di Kampung Joyotakan. Akibatnya, salah seorang warga bernama Suprapti nyaris tertabrak.
”Sardi kemudian diperingatkan warga, tetapi justru menantang balik,” jelas Catur kemarin (8/9). Atas kejadian tak menyenangkan itu, Sardi dilaporkan ke Polsek Serengan. ”Warga meminta Sardi diamankan untuk menghindari kericuhan. Kami membantu menenangkan warga agar tidak terjadi keributan setelah kejadian tersebut,” imbuhnya.
Sehari diamankan di Polsek Serengan, pada Kamis pagi, Sardi pulang ke rumahnya dan kembali berulah. Warga yang emosinya sudah memuncak mengejar Sardi yang berlari ke kantor Kelurahan Joyotakan untuk meminta perlindungan.
”Tiga anggota linmas tidak mampu mencegah massa masuk ke kantor kelurahan untuk memukuli Sardi hingga babak belur sekitar pukul 05.30. Kami mendapatkan informasi terjadi kericuhan di kantor kelurahan dan langsung menuju lokasi,” urainya Catur.
Selain babinsa, anggota Polsek Serengan segera meluncur ke lokasi. ”Kami bersama anggota Polsek Serengan dan linmas membawa Sardi dalam kondisi luka parah di bagian kepala dan tidak sadarkan diri ke Rumah Sakit Islam (RSI) Kustati,” jelas Catur. Sayang, nyawanya tak terselamatkan. (ves/wa/c25/ami)