Jawa Pos

Sebelas Produsen Listrik EBT Teken PPA

-

JAKARTA – Setelah tertunda, sebelas produsen listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) akhirnya meneken perjanjian penjualan listrik dengan PLN. Total kapasitas pembangkit­annya mencapai 291,4 mw.

Total investasi dari sebelas proyek pembangkit­an tersebut mencapai Rp 8 triliun. Dengan tambahan dari sebelas pembangkit itu, pasokan listrik dari pem bangkit EBT mencapai 548,57 mw.

Dirut PLN Sofyan Basir mengakui, sebelas perusahaan tersebut sempat membatalka­n perjanjian penjualan listrik Agustus lalu. Namun, setelah dilakukan kalkulasi ulang tarif, sebelas perusahaan itu akhirnya mau menandatan­gani power purchase agreement (PPA). ’’Sudah cocok angkanya,’’ kata mantan Dirut BRI di Kementeria­n BUMN tersebut kemarin (8/9).

Sofyan menjelaska­n, investasi dalam pembangkit­an listrik berbasis EBT harus menghitung imbal hasil jangka panjang. ’’Ujung dari ini semua adalah tarif listrik yang lebih terjangkau,’’ jelasnya.

Harga jual listrik dari sebelas proyek itu berkisar USD 6,52 per kWh hingga USD 8,60 per kWh. Tarif tersebut memang lebih rendah atau sama dengan biaya pokok produksi (BPP) yang ditetapkan Kementeria­n ESDM dalam Permen ESDM 50/2017.

Tarif itu berlaku untuk listrik dari pembangkit listrik tenaga surya fotovoltai­k, pembangkit listrik tenaga bayu, pembangkit listrik tenaga biomassa, dan pembangkit listrik biogas.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan, pembangkit­an listrik dari EBT akan terus ditingkatk­an karena mampu menjangkau pelosok daerah. Selain itu, ada target bauran energi listrik dari EBT 23 persen pada 2025 dengan kapasitas 45 gw. ” Juga dapat menciptaka­n harga listrik yang kompetitif dan terjangkau,” pungkasnya. (dee/c18/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia