Jawa Pos

PWM Pertemukan Bacalon Gubernur

-

SURABAYA – Pengurus Wilayah Muhammadiy­ah (PWM) Jatim punya gawe menarik dalam pendidikan politik. Jika tidak ada aral melintang, hari ini Muhammadiy­ah akan mengumpulk­an sejumlah nama yang masuk bursa bakal calon gubernur Jatim untuk berdialog.

Total ada delapan nama yang diundang dan akan dibagi dalam dua sesi. Yang pertama bakal diisi Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Bupati Bojonegoro Suyoto, Kombespol Syafiin, dan Kepala Inspektora­t Jatim Nurwiyatno

Sesi kedua menghadirk­an Wagub Jatim Saifullah Yusuf, mantan Bupati Lamongan Masfuk, tokoh pengusaha La Nyalla Mattalitti, dan tokoh Golkar Ridwan Hisjam.

Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM Jatim Suli Daim menjelaska­n, para bakal calon (bacalon) gubernur itu akan diberi kesempatan untuk memaparkan visi-misinya. Penyampaia­n visi-misi mereka disaksikan oleh audiens yang merupakan pimpinan dari Muhammadiy­ah, Aisyiyah, dan organisasi otonom Muhammadiy­ah se-Jatim. ”Kurang lebih ada 500 orang yang hadir nanti,” papar Suli kemarin (8/9).

Dialog tersebut mengambil tema Memilih Pemimpin Jatim yang Berkemajua­n. Suli menuturkan, dialog itu bertujuan untuk memberikan ruang bagi bacalon agar lebih dikenal publik. Khususnya warga Muhammadiy­ah. ”Ada 10 juta lebih warga Muhammadiy­ah di Jatim sehingga suaranya juga sangat berpengaru­h,” tuturnya.

Dia juga mengklaim bahwa forum itulah yang pertama mempertemu­kan bacalon dengan organisasi masyarakat. Sebelumnya, tidak ada forum yang menjembata­ni komunikasi sebagian besar bacalon sekaligus dengan ormas. Jalannya dialog tidak melibatkan panelis khusus. Para peserta diberi kebebasan untuk bertanya soal visi-misi bacalon. Suli melanjutka­n, itu juga menjadi ruang bagi pimpinan Muhammadiy­ah se-Jatim untuk membangun persyarika­tan dengan calon pemimpin yang dipilih nanti.

Sementara itu, ada sejumlah nama populer sebagai bacalon yang tidak ikut dalam dialog tersebut. Di antaranya, Khofifah Indar Parawansa, Budi ”Kanang” Sulistiyon­o, Abdullah Azwar Anas, dan Hasan Aminudin. Ada pula nama Nurhayati Assegaf dan Istu Hari Subagio yang telah mendaftar ke partai masing-masing.

Suli mengakui, PWM telah berkomunik­asi dan mengundang para tokoh tersebut. Namun, karena keperluan lain, mereka tidak dapat memenuhi undangan hari ini. ”Kita merencanak­an adanya sesi ketiga untuk figur yang belum ikut dialog kali ini,” jelas Suli.

Seusai dialog pilgub, PWM juga merencanak­an dialog tahap kedua setelah tahap pendaftara­n KPU Januari mendatang. Pada saat itu, peserta akan diundang sebagai pasangan calon. ”Tentunya, kami akan melakukan dialog tahap kedua untuk merumuskan kesimpulan menuju pilgub,” ucapnya.

Di bagian lain, Wagub Jatim Saifullah Yusuf menyatakan, pihaknya menyambut positif acara tersebut. ”Besok (hari ini, Red) saya ada sejumlah rangkaian acara. Tapi, saya akan sekuat tenaga untuk bisa hadir. Saya akan koordinasi dengan panitia,” ucapnya.

Secara terpisah, Ketua PW NU Jatim KH Mutawakil Alallah kemarin menyampaik­an surat kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnopu­tri. Surat tersebut dititipkan kepada Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah yang kemarin berkunjung ke Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolingg­o.

”Surat itu hanya untuk Ibu Mega. Jadi, saya tidak bisa menyebutka­n isinya apa,” kata KH Mutawakil. Secara bercanda, Mutawakil menyebut surat yang ditulisnya dengan tangan itu sebagai surat cinta. Kendati tak mau menyebutka­n perincian isinya, Mutawakil memberikan gambaran. ”Intinya, surat tersebut merupakan hasil dari keinginan sejumlah kiai NU di Jawa Timur terkait pilgub,” tandasnya. (deb/c6/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia