Tak Hanya Asal Cepat
SURABAYA – Pelaksanaan sistem SKS (sistem kredit semester) di SMAN 2 mulai berjalan. Kendati memungkinkan seorang siswa bisa lulus lebih cepat, pihak sekolah menyatakan sistem tersebut bakal diberlakukan dengan ketat.
Hal itu diungkapkan Jonny Sucahyono, penanggung jawab sekolah rujukan SMAN 2. Dia menegaskan, SKS merupakan salah satu program unggulan sekolah rujukan. Karena itu, siswa tidak bisa asal menyelesaikan unit kegiatan belajar mandiri (UKBM). Memang, pelaksanaan SKS berbasis pada penuntasan UKBM oleh siswa. Yang mampu menyelesaikan UKBM dengan cepat tentu bisa lulus lebih cepat.
Meski demikian, kata Jonny, untuk berganti ke UKBM, siswa harus melewati tes formatif. Tes tersebut tidak sekadar menguji penguasaan materi, tetapi sekaligus menjadi penentu apakah siswa tergolong cepat, biasa, atau lambat. ’’Sistemnya, satu UKBM satu tes formatif,’’ ujarnya.
Dengan kata lain, setelah menuntaskan UKBM, siswa harus menjalani tes formatif. Barulah mereka boleh mengerjakan UKBM selanjutnya.
Namun, untuk menjalani tes formatif, siswa harus diuji lisan lebih dahulu. Hal itu, jelas Jonny, ditujukan untuk mengetahui pemahaman siswa. ’’Tidak asal selesai terus dikasih lagi UKBM,’’ jelas guru kimia itu. Setelah dirasa mampu lewat tes lisan, siswa boleh mengikuti tes formatif tertulis. Biasanya, tes mengandung soal hot.
Jonny menerangkan, soal hot adalah jenis soal yang menuntut penalaran serta pemahaman konsep materi yang mendalam. Biasanya, lanjut dia, soal tersebut membutuhkan tiga macam penyelesaian atau mengandung unsur jawaban yang prediktif. Karena itu, siswa bisa berpikir tentang proyeksi ke depan atas sebuah permasalahan.
Tes formatif dengan soal yang tidak biasa itu, menurut Jonny, bisa mengategorikan apakah siswa unggul dalam memahami materi atau tidak. Karena itu, tidak sembarang siswa bisa difasilitasi untuk layanan percepatan tersebut. ’’Kalau lulus, ya lanjut. Kalau gagal, ya berarti dia tergolong biasa. Jangan dipaksa,’’ ujarnya.
Saat ini, untuk 10 UKBM dalam mapel kimia, Jonny menyatakan sudah ada yang mencapai UKBM 3. (kik/c5/ano)