Jawa Pos

Rangkul Pengepul, Hapus Kesan Kumuh di Area Kantor

Perjalanan karir PNS yang satu ini cukup unik. Selama 22 tahun, dia mengabdi menjadi guru olahraga, lalu terpilih sebagai kepala desa. Nah, tiga tahun terakhir, dia bergelut dengan bukit-bukit sampah.

- ARISKI PRASETYO HADI

SABTU umumnya juga menjadi hari libur bagi para pegawai negeri sipil (PNS). Tapi, rumus itu tidak berlaku bagi Slamet Hariyanto. Sejak pukul 07.00, pria asli Sidoarjo tersebut berada di kantornya. Bentangan jarak puluhan kilometer dari rumah tidak menyurutka­n langkah suami Rusmini itu.

Sampai di kantor, Slamet langsung berganti alas kaki. Sandal dicopot, diganti dengan sepatu kasual. Setelah itu, dia bergegas berjalan kaki menuju lapangan. Tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 500 meter. Mendekati lokasi yang dituju, bau menyengat mulai menyambut. Apek, amis, dan busuk menjadi satu. Namun, semua itu seolah tak mengganggu pria 55 tahun yang hobi sepak bola tersebut.

Kini, di depan mata, bukit sampah terlihat. Ada enam bukit sampah. Masing-masing tingginya mencapai 20 meter. Slamet terus berjalan menyusuri gundukan kotoran itu sembari berbincang dengan seorang pengepul sampah. Yaitu, Rohmanah. Perempuan 50 tahun tersebut menceritak­an, seminggu yang lalu sampah-sampah itu terbakar. Untung, petugas bisa segera memadamkan­nya.

’’Terbakar karena memang ada yang membakar. Sudah diselesaik­an,’’ tuturnya Sabtu (26/8).

Pengecekan lapangan semacam itu menjadi rutinitas Slamet setiap hari. ’’Memastikan pekerjaan berjalan lancar,’’ jelas kepala unit pelaksana teknis (UPT) tempat pemrosesan akhir (TPA) Griyo Mulyo tersebut.

Sejak 2014, Slamet dipercaya memimpin TPA di Kecamatan Jabon itu. Pekerjaann­ya bergelut dengan sampah yang datang dari seluruh penjuru Kota Delta. Tidak semua orang sanggup mengerjaka­nnya. ’’Saya sudah terbiasa,’’ katanya, lantas tersenyum.

Jauh sebelum menjadi kepala UPT TPA Griyo Mulyo, Slamet adalah seorang guru. Dia mulai mengajar di SDN Keret, Krembung, pada 1986, sebagai guru olahraga. Lantaran prestasiny­a baik, pada 1988 dia ditawari mengajar di SMPN 2 Krembung dan SMK Budi Dharma Krembung. Dua tawaran tersebut tidak disia-siakannya.

Slamet memiliki cita-cita besar. Dia ingin menjadi kepala sekolah. Namun, pada 2007, dia didesak warga untuk maju dalam pemilihan kepala Desa Wonomlati, Krembung. ’’Saya akhirnya maju,’’ jelas bapak tiga anak itu. Dia ternyata benar-benar terpilih.

Sebagai pimpinan, Slamet dihadapkan dengan banyak persoalan. Salah satunya, lingkungan. Saat itu petani desa mengeluhka­n hasil panennya yang selalu sedikit. Setelah diperiksa, ternyata pasokan air kurang. ’’Air juga kotor karena sungai banyak sampah,’’ jelasnya. Melihat itu, dia bersama warga bergotong royong membersihk­an sampah di kali. Setiap hari mereka bisa mengangkut sampah hingga satu truk.

Melihat semangat Slamet yang besar, setelah masa jabatannya sebagai kepala desa berakhir, dia ditawari menjadi kepala UPT TPA Griyo Mulyo.

Setelah lama berpikir, akhirnya tawaran tersebut diiyakan. Tahun 2014 dia mulai bekerja di UPT TPA Griyo Mulyo. Ketika itu dia langsung dihadapkan pada masalah. Salah satunya, penataan TPA. Para pengepul sampah membangun tenda- tenda di depan kantor. Sampah yang dibawa truk dieker-eker di area kantor. ’’Sangat kumuh,’’ ujarnya.

Slamet melakukan pendekatan. Prosesnya berbulan-bulan. Tapi, berbuah manis. ’’Pengepul mau pindah di area dalam TPA,’’ jelasnya.

Persoalan lainnya adalah jumlah karyawan yang sangat sedikit. Yakni, 20 orang. Akibatnya, pekerjaan tidak optimal. Dia pun meminta pemkab untuk merekrut tambahan tenaga. Kini jumlah karyawan mencapai 40 orang.

Masa tugas Slamet berakhir pada 2020. Sebelum purnatugas, dia berharap bisa menyaksika­n tuntasnya pembanguna­n sanitary landfill. Itu merupakan metode pemusnahan sampah dengan cara menimbun dan memadatkan sampah ke lubang cekung di tanah. ’’Masalah sampah bakal tertangani,’’ tegasnya. (aph/c22/pri)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? MENJIWAI PEKERJAAN: Kepala UPT TPA Griyo Mulyo Slamet Hariyanto mengecek situasi lapangan setiap hari.
BOY SLAMET/JAWA POS MENJIWAI PEKERJAAN: Kepala UPT TPA Griyo Mulyo Slamet Hariyanto mengecek situasi lapangan setiap hari.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia