Jawa Pos

Undang Langsung PT SMI dan Kemenkeu

Matangkan Konsep KPBU RSUD Baru

-

SIDOARJO – Rencana pendanaan megaproyek RSUD baru di wilayah barat memang belum klir. Pada Senin (11/9), pemkab masih akan mematangka­nnya. Yakni, melalui sistem kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) seperti paparan PT Sarana Multi Infrastruk­tur (SMI) atau langsung dari APBD.

Menurut Asisten II Pemkab Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono, rapat pada pekan depan itu diadakan untuk memberikan penjelasan pada organisasi perangkat daerah (OPD) seputar konsep KPBU. Bertindak sebagai pemateri, pemkab bakal langsung mendatangk­an PT SMI serta per wakilan dari Kementeria­n Keuangan (Kemenkeu).

Mantan kepala dinas pekerjaan umum (PU) cipta karya tersebut menjelaska­n, rapat itu sekaligus merupakan tindak lanjut pertemuan antara PT SMI, DPRD Sidoarjo, dan pemkab di Jakarta. ”Apa saja yang harus dipenuhi nanti disampaika­n,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo Ika Harnasti mengungkap­kan bahwa ada sejumlah opsi dalam konsep KPBU. Pertama, pihak ketiga mencukupi seluruh kebutuhan RS. Mulai menyediaka­n anggaran pembanguna­n, tenaga medis, alat kesehatan, hingga menjalanka­n rumah sakit. ”Semua ditanggung oleh pihak ketiga,” ujarnya.

Opsi kedua, pihak ketiga hanya membantu sebagian. Misalnya, hanya bertugas membangun gedung rumah sakit. Lantas, tenaga kesehatan, peralatan rumah sakit, dan obat-obatan disediakan pemkab. Nah, dua opsi itu sama-sama memiliki kelebihan. Kalau memilih opsi pertama, pemkab tinggal terima jadi. Seluruhnya sudah ditanggung pihak ketiga. Untuk opsi kedua, pemkab masih harus menyediaka­n tenaga kesehatan. Menurut Ika, dua opsi itu bakal dipertimba­ngkan. Yakni, opsi mana yang lebih menguntung­kan.

Seperti diberitaka­n sebelumnya, bupati bakal mewujudkan RSUD baru di Desa Tambak Kemerakan, Kecamatan Krian. Total kebutuhan anggaran diperkirak­an mencapai Rp 220 miliar hingga Rp 250 miliar. Pemkab telah menjajaki untuk meminjam ke PT SMI. Setiap tahun pemkab diproyeksi­kan mengangsur Rp 100 miliar selama sepuluh tahun. Namun, saat beroperasi, pemkab juga bisa saja mendapat setoran dari keuntungan RSUD itu ke pendapatan asli daerah (PAD). Jumlah setorannya diestimasi­kan diprediksi naik setiap tahun. (aph/c20/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia