Jawa Pos

Belum Kapok, Kena Tilang Lagi

-

GERAKAN Save Our Student (SOS) terus menunjukka­n perkembang­an positif. Sejumlah siswa mulai meninggalk­an kebiasaan membawa motor ke sekolah. Dalam razia di depan Museum Mpu Tantular kemarin (8/9), misalnya, beberapa pelajar diboncengk­an orang tuanya. Ada pula yang memanfaatk­an jasa ojek online.

Siti Aisyah, pelajar asal Desa Kedungrejo, Waru, misalnya. Remaja 16 tahun itu memilih jasa ojek online. ”Biasanya dijemput orang tua. Kalau tidak ada yang bisa, baru saya pakai ojek,” tuturnya.

Orang tuanya bekerja di sebuah pabrik di kawasan Buduran. Jam kerja yang terbagi dalam beberapa sif membuat jadwal penjemputa­n tidak pasti. ”Usia belum cukup untuk membawa motor. Orang tua melarang,” ungkapnya.

Meski kesadaran berlalu lintas para pelajar sudah tampak, tetap saja ada pelajar yang mendapat surat tilang. Bahkan, beberapa di antaranya mengaku sudah pernah ditilang. ”Bulan lalu juga kena (tilang) di sini,” kata Amzal Cellinne kepada petugas yang melakukan pemeriksaa­n.

Warga Desa Kedungturi, Taman, itu sempat memelas kepada petugas agar tidak diberi ”hadiah” surat tilang. Namun, upayanya hanya sia-sia. Dia kembali mendapat penindakan. ”Sebenarnya, sudah 17 tahun lebih. Mau buat SIM belum punya KTP,” dalihnya.

Wakasatlan­tas Polresta Sidoarjo AKP I Gusti Made Merta menegaskan, razia dengan sasaran utama pelajar bermotor bakal terus digencarka­n. Dia mengimbau orang tua yang masih memberi fasilitas kendaraan kepada anak di bawah umur untuk lebih peka. (edi/c6/pri)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? MOTOR PROTOLAN: Rafli Dwi Anugrah pasrah saat ditilang petugas dalam razia di depan Museum Mpu Tantular kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS MOTOR PROTOLAN: Rafli Dwi Anugrah pasrah saat ditilang petugas dalam razia di depan Museum Mpu Tantular kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia