Masih Aman dari Gerakan Provokasi
SIDOARJO – Konflik yang melanda negara bagian Rakhine, Myanmar, menyita perhatian banyak kalangan. Untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Delta tetap terjaga menyusul respons yang muncul di media sosial (medsos) dan beberapa tempat di tanah air, jajaran Polresta Sidoarjo memilih mengambil langkah-langkah proaktif.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji menyampaikan, pihaknya telah mendatangi penampungan pengungsi asing di Puspa Agro, Taman. ”Di sana ada 13 pengungsi asal Myanmar. Mereka perlu mendapat perhatian,” katanya.
Kemarin (8/9) Himawan meninjau Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Bethesda di Jalan Untung Suropati. Di sana, dia berdialog dengan pengurus. Menurut Himawan, kunjungan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi intoleransi umat beragama.
”Mencermati perkembangan situasi diperlukan agar keamanan wilayah tetap terjaga,” ujarnya. Sejauh ini, jelas dia, belum terdeteksi adanya gerakan provokasi yang dapat memecah belah kebersamaan antaragama di Kota Delta.
Mereka juga selalu berkomunikasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sidoarjo. ”Sebelumnya kami juga mengunjungi para tokoh agama dan se- jumlah tempat ibadah,” ucapnya.
Himawan menuturkan, provokasi oleh oknum tidak bertanggung jawab sekarang bekerja dengan lebih canggih. Mereka memanfaatkan beragam teknologi modern. ”Kejahatan cyber beberapa kali diungkap aparat kepolisian,” terangnya.
Oknum provokator itu sengaja menyisipkan konten yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama melalui medsos. Jika tidak disaring dengan baik, warga akan terjerumus untuk mengikuti arus provokasi tersebut. ”Gunakan medsos secara bijak. Jangan telan mentah-mentah informasi yang masuk,” imbaunya. (edi/c21/pri)