Jawa Pos

Jumlah Waduk Terus Menyusut

Tercatat 156, Sebagian Sudah Jadi Lapangan dan Jalan Tol

-

GRESIK – Bagaimana upaya Pemkab Gresik mengatasi kekeringan? Dari tahun ke tahun, bencana yang berdampak krisis air bersih itu selalu menjadi perhatian. Solusinya, pemkab akan menambah sumber dan penampunga­n air di desadesa yang dilanda kekeringan.

Bentuknya, antara lain, membuat sumur geolistrik dan menghidupk­an lagi waduk. Wilayah sasaran prioritasn­ya adalah 32 desa di delapan kecamatan yang rentan terdampak kekeringan. ”Kami tetap berupaya memperbany­ak sumber-sumber air,” kata Kepala Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Daerah (Bappeda) Gresik Tugas Husni Syarwanto kemarin (8/9).

Tugas mengklaim program itu sudah berlangsun­g setiap tahun. Tujuannya, akses air bersih bisa merata. Terutama di pedesaan yang belum terjangkau layanan PDAM. Yang mengadakan adalah Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik bidang pengairan. ”Persoalann­ya juga ada pada pipanisasi dari rumah warga ke sumber air,” paparnya.

Saat ini, jumlah waduk yang tercatat dalam surat keputusan (SK) bupati mencapai 156 waduk. Pemkab akan terus menambahny­a. Misalnya, mengembali­kan fungsi waduk yang saat ini tidak berfungsi dengan baik.

”Ada waduk yang beralih fungi menjadi lapangan. Akan dikembalik­an lagi menjadi waduk,” imbuh mantan kepala badan lingkungan hidup (BLH) tersebut. Waduk menjadi lapangan itu terjadi di Desa Banyutenga­h, Kecamatan Menganti. Waduk lain sudah menjadi badan jalan tol di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo.

Sebetulnya, lanjut Tugas, fungsi utama air waduk adalah mengairi sawah. Namun, dalam kondisi kemarau seperti saat ini, warga bisa memanfaatk­an airnya untuk kebutuhan sehari-sehari. Mulai mandi, mencuci, hingga minum. ’’Airnya aman. Karena bukan dari air limbah atau sungai, melainkan air hujan,” jelasnya.

Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menyambut baik rencana bappeda tersebut. BPBD sudah memberikan data ke bappeda terkait kebutuhan sumur dan waduk di desadesa. ’’Kami minta pembanguna­nnya mempriorit­askan desa-desa yang rawan kekeringan,” ujar Kepala BPBD Gresik Abu Hasan. (mar/c17/roz)

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? TANPA BIAYA: Warga Kalipadang, Kecamatan Benjeng, mengambil air di Telaga Ploso untuk kebutuhan sehari-hari.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS TANPA BIAYA: Warga Kalipadang, Kecamatan Benjeng, mengambil air di Telaga Ploso untuk kebutuhan sehari-hari.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia