Sulap Batu Polos Jadi Elegan
GRESIK – Bongkahan batu alam bisa bernilai tinggi jika dikreasikan dengan cantik. Di antaranya, sebagai bahan baku kalung. Batuan yang awalnya polos menjadi tampilan yang indah. Lihat saja kalung batu druzy buatan Lilis Setyo.
Lilis menyatakan, dirinya suka mengenakan aksesori ke segala acara. Hal itu membuatnya tergelitik untuk membuat aksesori sendiri. Beragam batuan seperti batu druzy, giok, pirus, mutiara, kristal, hingga swarovski digunakan sebagai bahan baku utama. Beragam batuan itu berbentuk bongkahan kecil. Kawat perak dengan tekstur lentur menjadi bahan tambahan paling dominan. Kawat perak itu dililitkan di pinggiran batuan. ”Kawatnya dipelintir, dililitkan, atau dirajut dengan alat rajutan supaya menjadi bentuk tertentu,” terangnya.
Perempuan 51 tahun itu menuturkan, kawat perak yang digunakannya sangat tipis sehingga lentur saat diutak-atik. Lilis menunjukkan salah satu contoh kalung dari campuran batuan alam dan kristal. Dua batuan tersebut dikelilingi tumpukan kelopak bunga yang dibentuk dari kawat perak dengan ketebalan 0,3 milimeter.
Ada pula kawat tipis yang dililitkan pada seutas kawat yang lebih tebal. Kawat tersebut lebih kukuh saat dipelintir menjadi aneka bentuk seperti bentuk teratai. ”Warna kawatnya juga harus dipadupadankan sama warna batuannya. Misal, batunya warna cokelat atau emas, bisa dikombinasikan sama kawat warna tembaga. Jadinya kan nyambung,” paparnya.
Untuk tali ka- lungnya, Lilis memanfaatkan rantai besi atau senar yang sudah dirangkai bersama batu. Kalung batuan itu disebut Lilis memiliki nilai seni sekaligus nilai jual yang cukup tinggi.
”Umumnya, disukai kalangan menengah ke atas, apalagi ibu-ibu pejabat. Kesannya elegan sekali memang. Apalagi handmade. Jadi, modelnya dengan yang lain enggak sama. Modelnya mengikuti imajinasi pembuatnya,” ucapnya. (hay/c6/dio)