Jawa Pos

PKB Deklarasi Pemenangan Gus Ipul

-

SURABAYA – DPW PKB Jatim semakin memantapka­n dukungan untuk Saifullah Yusuf alias Gus Ipul pada pemilihan gubernur (pilgub) Jatim tahun depan. Ke- marin seluruh pengurus DPC di Jatim melakukan deklarasi pemenangan di The Square Ballroom ICBC Center, Surabaya.

Gus Ipul menyatakan, tahap yang bakal ditempuh selanjutny­a adalah mematangka­n koalisi. Dia menyerahka­n sepenuhnya hal itu kepada PKB

Termasuk kabar soal rencana koalisi PKB dengan PDIP.

”Potensi koalisi PDIP sangat besar. Komunikasi sudah dilakukan di tingkat elite partai meskipun masih informal. Soal hasilnya, saya belum tahu,” jelas mantan menteri percepatan pembanguna­n daerah tertinggal itu kemarin (10/9).

PKB dan PDIP menjadi partai terbesar di Jatim. PKB memiliki 20 kursi dan PDIP 19 kursi. Dua partai itu sudah lebih dari cukup untuk mengusung Gus Ipul. Sebab, syarat pengajuan calon adalah 20 kursi di DPRD Jatim. Gus Ipul juga sudah berkomunik­asi dengan seluruh partai lainnya. Hanya, belum ada dukungan resmi yang muncul.

Dukungan dari DPW PKB membuat Gus Ipul selangkah lebih maju dari salah seorang pesaingnya, Khofifah Indar Parawansa. Ketua Muslimat NU tersebut hingga kini belum mendapat kendaraan partai. Namun, pada beberapa pertemuan, Khofifah menyampaik­an bahwa dirinya sudah berkomunik­asi dengan sejumlah partai. Dia juga bakal meminta restu Presiden Joko Widodo yang hingga kini masih memercayai­nya sebagai menteri sosial. ”Soal lawan, saya enggak komentar lah. Urusi tim internal saja,” kata Gus Ipul saat ditanya mengenai per- saingan dengan Khofifah.

Yang jadi teka-teki saat ini adalah pasangan Gus Ipul nanti. PDIP memiliki sejumlah calon yang diunggulka­n. Di antaranya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i, dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono alias Kanang. Namun, di antara nama-nama itu, Azwar Anas disebut-sebut menjadi kandidat kuat pendamping Gus Ipul. Risma yang memiliki elektabili­tas lumayan tinggi menyatakan tidak akan maju ke pilgub Jatim.

Semantara itu, Ketua DPW PKB Halim menegaskan, dukungan DPC sudah mantap secara lahir dan batin terhadap Gus Ipul. ”Lahirnya dari data-data hasil pemetaan, sedangkan batinnya ya ikrar tadi,” ucapnya.

DPW PKB melakukan pemetaan basis suara Gus Ipul. Pemetaan atau road mapping DPW PKB dilakukan sejak akhir bulan Ramadan lalu. Pemetaan tersebut dilakukan pada berbagai elemen. Mulai kiai kultural, struktural NU, badan otonom NU, hingga komunitas budaya. Hasilnya dilaporkan kemarin. Dia pun menemukan bahwa persentase dukungan di berbagai daerah tidak terpaut jauh.

Daerah Tapal Kuda misalnya. Halim mengungkap­kan, dukungan yang terpeta menunjukka­n perolehan hampir 100 persen. ”Artinya, hampir semua tokoh pemimpin mendukung,” lanjutnya. Sementara itu, untuk daerah Mataraman, persentase dukunganny­a menembus angka 90 persen. Sedangkan daerah Arek berkisar 85 hingga 90 persen mendukung Gus Ipul.

DPC akan kembali turun hingga ke tingkat RT/RW secara masif untuk melakukan komunikasi dan konsolidas­i. DPW memberikan waktu tiga bulan hingga akhir November. ”Nanti dilaporkan kembali hasilnya,” sambungnya.

Deklarasi memang sudah digaungkan. Namun, Halim belum bisa memastikan kapan surat rekomendas­i untuk Gus Ipul akan keluar. ”Itu urusan DPP. Yang penting, kita sudah mantap,” ujarnya.

Dia juga menampik soal kecondonga­n suara terhadap salah seorang bacawagub dari PDIP yang paling berpeluang mendamping­i Gus Ipul. Dia menyatakan akan menghormat­i mekanisme yang kini berjalan di PDIP. ”Saya tidak akan cawe-cawe pemilihan bacawagub dari partai koalisi, biar bagaimana nanti mereka memutuskan,” ujarnya. Mega Bertemu Anas di Malang Sementara itu, meski diunggulka­n menjadi pendamping Gus Ipul, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memilih irit komentar. Dia menyerahka­n keputusan kepada pimpinan partai. ”Sekarang pimpinan partai masih mengkaji, nanti pada saatnya akan diumum- kan keputusann­ya. Kami menyerahka­n sepenuhnya kepada ketua umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnopu­tri. Jadi, mari kita tunggu sama-sama,” ujar Anas dalam pesan WhatsApp.

Beberapa lembaga survei mengunggul­kan Anas sebagai wakil gubernur. Menanggapi itu, Anas menyebutny­a sebagai apresiasi publik atas kerja-kerja gotong royong warga dan pemerintah daerah dalam membangun Banyuwangi. ”Tapi, rasanya tidak pas ya kalau saya mengomenta­ri hasil survei karena yang punya wewenang itu pimpinan partai,” lanjut dia.

Anas disebut layak maju di pilgub Jatim karena dinilai berhasil memimpin Banyuwangi. Dari 2010– 2016, pendapatan per kapita warga per tahun naik hampir dua kali lipat. Dari Rp 20,8 juta menjadi Rp 41,46 juta per tahun. Selain itu, Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa berhasil membuka aksesabili­tas dengan pengoperas­ian bandara. Kini ada enam kalipenerb­anganperha­ri keBanyuwan­gi dari Jakarta dan Surabaya.

Anas tampak hadir dalam kunjungan Megawati di Malang kemarin. Dia datang untuk mendengar arahan putri mantan Presiden Soekarno itu. ”Semua kepala daerah yang diusung PDIP diundang. Kita semua mendengar arahan Bu Mega,” ucap pria kelahiran Banyuwangi, 6 Agustus 1973, tersebut.( sal/deb/c10/ang)

 ?? SALMAN/JAWA POS ?? SATU SUARA: Saifullah Yusuf (tiga dari kiri) dan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar (empat dari kiri) saat deklarasi kemarin.
SALMAN/JAWA POS SATU SUARA: Saifullah Yusuf (tiga dari kiri) dan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar (empat dari kiri) saat deklarasi kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia